Tiga Tahun Penyelenggaraan Innovillage: Inovasi Karya Anak Bangsa Guna Mendukung Produktivitas Petani
Kompetisi Bidang Teknologi Digital yang Solutif untuk Membantu Aktivitas Perkebunan
METROJATENG.COM, JAKARTA – Sejalan dengan arahan Menteri BUMN RI, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sebagai tulang punggung digitalisasi di Indonesia turut menyelenggarakan program kompetisi tahunan Innovillage. Ajang perlombaan sociopreneurship muda di bidang teknologi digital ini diinisiasi oleh Community Development Center Telkom bersama Telkom University ini telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya. Kompetisi Innovillage diikuti sebanyak 1.442 mahasiswa dari 120 perguruan tinggi yang tersebar di 25 provinsi seluruh Indonesia dengan 363 proposal social project.
Acara puncak kompetisi Innovillage bertajuk “Young Heroes in Action #DigitalUntukSemua” diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) di Auditorium Telkom University Bandung dan disaksikan masyarakat di seluruh Indonesia, beberapa waktu lalu. Momen puncak Innovillage ini dihadiri oleh Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi, akademisi dari berbagai Universitas, serta jajaran TelkomGroup. Pada Innovillage tahun ini, para expert kolaborasi dari Telkom serta perwakilan dari beberapa perguruan tinggi di seluruh Indonesia turut dilibatkan sebagai juri untuk menilai dan menyeleksi proposal social project.
Proses implementasi social project pada tahap 150 besar dilaksanakan selama 7 minggu oleh para peserta mahasiswa dengan terjun langsung ke tengah masyarakat untuk mengaplikasikan inovasi yang dirancang. Selama proses implementasi berjalan, setiap minggunya para peserta mendapatkan virtual mentoring dari ahli sehingga kemampuan peserta semakin berkembang dalam meningkatkan kualitas inovasi social project yang akan dihasilkan. Pada tahap selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring implementasi social project di lapangan, terpilih TOP 25 semifinalis untuk melaju ke tahap selanjutnya di babak final.
Para semifinalis TOP 25 turut mendapatkan pelatihan dan pembinaan pada sesi bootcamp sebagai persiapan menghadapi babak final online pitching yang melibatkan juri dari sektor pendidikan dan para praktisi professional. Beberapa pendekatan yang dilakukan dalam online pitching terdiri dari solusi yang diajukan menjawab keresahan atau pain point masyarakat, project yang sudah diimplementasikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tingkat kebermanfaatan baik kualitatif maupun kuantitatif, kebaruan inovasi yang diajukan, serta adanya kolaborasi dengan komunitas maupun pemerintah lokal.
Penghargaan Best Of The Best dalam ajang kompetisi Innovillage kali ini diraih oleh tim dari Telkom University dengan inovasi Automatic Tea Garden Watering dengan Energi Terbarukan (Panel Surya). Inovasi digital ini dirancang guna mempermudah aktivitas dan meningkatkan produktivitas para Petani khususnya pada sektor perkebunan teh di Provinsi Jawa Barat. Penilaian yang dilakukan para juri terhadap inovasi ini telah melalui tahapan seleksi yang ketat serta pengukuran objektif terhadap kebermanfaatan dan dampak yang dihasilkan bagi masyarakat. Selain itu, inovasi Automatic Tea Garden Watering ini juga dinilai sangat berpotensi untuk keberlanjutan dan pengembangan kedepannya.
Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi pada kesempatannya menyampaikan bahwa, “Program Inoovillage diselenggarakan tidak hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan teknis dan analisis generasi muda, namun juga merupakan salah satu bentuk nyata Telkom dalam upaya membangun Negeri melalui pengembangan Desa. Kami yakin banyak inovasi yang bisa dihasilkan dari para talenta digitital muda untuk memberikan solusi dan kebermanfaatan yang positif bagi masyarakat,” ujar Afriwandi.
Menutup tahun 2022 dengan puncak acara, seluruh pemenang kompetisi Innovillage akan memperoleh dana pendidikan dan pengembangan sosial projek sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap keberlanjutan projek yang dijalankan agar dapat memberi dampak sosial kepada masyarakat. Melalui total pendanaan sebesar 2,25 miliar, diharapkan mahasiswa dapat terus menghasilkan inovasi yang aplikatif serta berorientasi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-11 terkait pemukiman yang berkelanutan sehingga dapat membawa banyak dampak untuk masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. (tya)