Berkonsep Keluarga SOS Children’s Village Semarang Fokus Lindungi Hak-Hak Dasar Anak
Undang Para Donatur Melihat Langsung Kegiatan Anak-Anak di SOS Children Semarang
METROJATENG.COM, SEMARANG – SOS Children’s Village Semarang, pada peringatan ke -50 tetap fokus untuk melindungi hak-hak dasar anak dengan konsep keluarga. Ini penting untuk menguatkan anak-anak dalam menghadapi tantangan kehidupan
Ardik Setiawan, selaku Village Diirector SOS children’s villages pada peringatan 50 tahun SOS Children Village di semarang mengatakan anak-anak sejak dini butuh pendampingan dari keluarga sejak dini untuk tumbuh kembangnya. Untuk itu SOS Children Villages melakukan pengasuhan anak dengan berbasis keluarga
“Anak- anak yang diasuh ini terdiri dari berbagai kalangan dan tidak hanya dari Semarang saja. Kami mengasuh anak- anak dari dari keluarga rentan, untuk mengikuti pendidikan layaknya sebuah keluarga yang lengkap ada ayah dan ibu, adik dan kakak ,” ujar Ardik pada peringatan ke-50, SOS Children dlam acara “Sahabat Gathering” bersama para donatur, Sabtu (17/9).
Menurut Ardik , acara ini selama 50 tahun berdiri di Indonesia, SOS Children’s Villages memastikan anak-anak yang dibesarkan dalam pengasuhan berkualitas sehingga anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik dan peningkatan kapasitas yang mereka butuhkan. Total terdapat 1.100 anak yang kehilangan pengasuhan orang tua dibesarkan dan 6.300 anak dalam keluarga rentan didampingi SOS Children’s Villages di Indonesia.
“Khusus di Semarang saat ini ada 32 anak yang dalam pengasuhan SOS Children Villages. Mereka terdiri dari berbagai usia, bahkan yang bayi juga ada,” ujarnya.
SOS Children’s Village Semarang terdiri dari 14 rumah keluarga Anak- anak ini diasuh oleh seorang Ibu dan bersekolah di sekolah umum atau swasta yang berlokasi tidak jauh dari Village, sehingga mereka dapat berinteraksi sosial dengan masyarakat sekitar.
Di SOS Children Villages ini juga terdapat Taman Kanak-Kanak SOS menyediakan 90 bangku dan terbuka untuk umum. SOS Children’s Village Semarang memiliki area bermain dan lapangan olahraga untuk anak-anak beraktifitas dan sebuah pendopo ini digunakan untuk berbagai macam kegiatan, seperti acara perayaan, permainan bahkan kompetisi olahraga.
Berbagai kegiatan dilakukan , bahkan anak didik juga memiliki prestasi seperti Diva, yang aktif mengikuti olah raga sepak bola wanita dan memperkuat tom Indonesia untuk berlaga di event nasional maupun internasional. Diharapkan anak- anak ini dapat berprestasi seperti anak-anak lainya.
Roswinda Dalima, salah satu ibu yang menjadi pengasuh mengaku sudah 21 tahun mendampingi anak-anak selama 21 tahun. Selama mendampingi anak-anak ia sangat senang melihat anak-anaknya berhasil.
“Ada kepuasan tersendiri bila melihat anak-anak yang mulai bayi diasuh sellu sehat. Bahkan mereka ada yang bekerja sebagai perawat, guru dan lainnya. Ini sangat luar biasa karena mereka tetap ingat rumahnya,” tutur Roswinda.
Ditmbahkan Ardik, SOS Children’s Villages tidak hanya sekedar memberikan pengasuhan berbasis keluarga, tetapi juga memberikan bekal bagi masa depan anak. Melalui berbagai kegiatan dan program, SOS Children’s Villages mempersiapkan anak-anak untuk mandiri dan meraih masa depan yang cerah.
Dalam mewujudkan hal itu, SOS Children’s Villages banyak bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pemerintahan maupun mitra perusahaan dan individu dalam memberikan edukasi dan pelatihan di berbagai bidang bagi anak-anak dan para remaja. Selain itu juga, penggalangan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional.
Para donatur yabng menjadi Sahabat Gathering mengaku mengaku senang melihat anak-anak tumbuh dan sehat. Apalagi anak-anak juga mendapatkan pendidikan seperti sebuah keluarga
Ibu Tunjung yang sudah 13 tahun menjadi Sahabat SOS Children Villlges mengaku, awalnya ingin berkontribusi untuk kehidupan anak-anak yang kurang beruntung di Semarang. di SOS Children’s Villages.
” Saya senang melihat anak-anak sehat dan bahagia.Kehidupan mereka di sini seperti kehidupan keluarga normal, meskipun secara hubungan darah mereka tidak memiliki ikatan biologis, tapi secara emosional mereka terlihat saling terikat. Kehidupan anak-anak di sini terjamin dan terawat. Maka dari itu, hati saya tergerak untuk membantu mereka agar selalu bisa hidup dengan layak, nyaman dan memastikan mereka mendapatkan hak mereka, sehingga mereka pun bisa merancang kehidupan yang lebih baik lagi ke depannya,” ungkapnya.(tya)