Tim Khusus dan Posko Aduan dibentuk Untuk Tangani Kebocoran Pipa BBM di Cilacap
METROJATENG.COM, CILACAP – Kebocoran pipa BBM di Sungai Jambu, Dusun Lengkong, Desa Jeruklegi, Kabupaten Cilacap terus dilakukan. Guna mempercepat penanganan dampak kebocoran dibentuk tim khusus serta posko aduan untuk mengakomodir keluhan-keluhan dari masyarakat terdampak.
Deputy Construction Manager PT Hutama Karya, Darmawan mengatakan, pihaknya membentuk tim khusus yang terdiri dari tim penanggulangan BBM, tim lingkungan serta tim humas dan security. Dengan adanya tim khusus ini diharapkan penanganan lebih cepat dan komprehensif.
Selain itu, juga didirikan posko aduan bagi masyarakat sekitar yang terkena dampak kebocoran pipa. Posko tersebut berlokasi di aula Polsek Jeruklegi.
“Jika ada keluhan, masyarakat bisa menyampaikan ke posko aduan dan kami akan tindak lanjuti segera,” katanya, Sabtu (6/8/2022).
Lebih lanjut Darmawan menjelaskan, setelah melokalisir area rembesan, saat ini pihaknya fokus untuk titik rembesan pipa. Penanganan pipa bocor ini dilakukan dengan sangat hati-hati, mengingat letak pipa pada kedalaman sekitar 4 meter dan kondisi umur pipa juga sudah lama.
“Dengan batuan banyak pihak, karena kami bahu membahu dengan tim Pertamina, baik dari Lomanis, Rewulu, serta Patra Niaga, kita upayakan dalam hitungan hari masalah ini bisa diselesaikan, lokasi kebocoran pipa bisa dideteksi dan ditangani dan pipa CB1 segera bisa dioperasikan kembali,” ucapnya.
Dalam menangani dampak lingkungan dari rembesan pipa BBM tersebut, PT Hutama Karya dengan kerja sama operasi (KSO) PT Timas Suplindo selaku pelaksana proyek pipa Cilacap – Bandung (CB) 3, Pertamina serta berbagai pihak terkait seperti TNI, Polri dan pemkab setempat.
“Dugaan awal lokasi kebocoran pipa di Sungai Jambu sudah kami lokalisir, sudah ketemu titiknya, saat ini tinggal memastikan lokasi lubang kebocoran. Untuk penyebab kebocoran pipa, kemungkinan karena pengerjaan boringnya, sebab lokasi lahan pengerjaan kita berada diantara dua pipa existing CB1 dan CB2, jadi kemungkinan terkait pekerjaan pengeboran,” terangnya.
Sampai dengan hari ini, puluhan pekerja masih dikerahkan untuk terus melokalisir ceceran minyak di aliran sungai. Kondisi sungai sendiri sudah berangsur normal dan bau BBM sudah tidak lagi menyengat. Beberapa alat berat dan mobil damkar serta tangki untuk menampung ceceran minyak yang disedot dari sungai masih terlihat di sekitar lokasi kebocoran pipa. (nng)
Comments are closed.