Organda Pelabuhan Tanjung Emas Resmi Terapkan Sistem NLE , Lebih Mudah, Hemat dan Efisien
Diharapkan Mampu Mendongkrak Ekspor-Impor dan Meningkatkan Pemasukan Negara Dari Sektor Logistik
METROJATENG.COM, SEMARANG – Organda Pelabuhan Tanjung Emas Semarang berkolaborasi dengan Clickargo mulai menerapkan sistem National Logistic Ecosystem (NLE) Trucking berbasis digitalisasi. Penerapan sistem ini dilakukan karena lebih mudah, efisien dan hemat.
Ketua DPC Organda Tanjung Emas Semarang Purwo Widodo mengungkapkan sistem NLE Trucking adalah upaya untuk menciptakan ekosistem logistik yang semakin efisien di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2020..
” Organda di Pelabuhan Tanjung Emas harus mengikuti perkembangan jaman dan mau tidak mau harus bertransformasi ke era digital yang lebih mudah, cepat dan hemat. Semoga kedepannya transportasi di Indonesia tidak dipandang sebelah mata oleh negara lain dan bisa mendunia,” jelas Purwo Widodo pada peluncuran sistem NLE di Setos Semarang, Rabu (23/3).
Chief Startegy Officer (CSO) Clickargo, Muwasiq M Noor mengatakan di era digitalisasi ini penerapan sistem NLE ini mutlak dilakukan karena sistem ini akan memudahkan dan menghemat biaya yang dikeluarkan perusahaan bisa ditekan dan tidak harus bolak-balik dari satu lokasi ke lokasi lain.
Dijelaskan saat ini di Tanjung Emas anggota Organda ada 240 perusahaan. Sedangkan jumlah angkutan container mencapai 2.800. Adanya NLE ini, pelayanan akan lebih cepat dan antrian serta kemacetan di Pelabuhan Tanjung Emas diharapkan tidak ada lagi.
“Penerapan NLE akan memudahkan pengangkutan barang, dan menghemat biaya, hingga 24 Persen” tambah Muwasig.
Kepala KSOP Tanjung Emas Semarang M Tohir membenarkan dengan penerapan sistem NLE Trucking akan mengurangi antrian truck baik di dalam maupun luar pelabuhan Tanjung Emas. Sehingga kemacetan dan antrian panjang di dalam pelabuhan yang sangat terbatas tidak ada.
“Sistem ini juga akan memudahkan pengawasan dalam ekspor-impor melalui Pelabuhan Tanjung Emas,”tambahnya.

Kepala Bea Cukai Semarang Anton Martin sangat mendukung penerapan NLE oleh Organda di Pelabuhan Tanjung Emas. Menurutnya NLE adalah ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang, berorientasi pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan repetisi dan duplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem logistik yang telah ada.
“penerapan NLE ini akan memudahkan perusahaan baik pemerintah maupun swasta melakukan ekspor-impor yang lebih efisien dan hemat,” tambahnya.
General Manager Terminal Peti Kemas Semarang, I Nyoman Sudiarta mengatakan penerapan NLE diharapkan mampu meningkatkan ekspor impor di Semarang. Sejak pandemi kegiatan ekspor-impor mengalami penurunan cukup besar.
“Penerapan NLE ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan, karena teknologi dibuat untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan ekspor-impor yang saat ini baru meningkat 2-3 persen,” tambahnya.
Direktur Informasi Kepabean dan Cukai Agus Sudarmadi, mengatakan penerapan NLE dilakukan untuk memangkas kendala yang dialami perusahaan dalam melakukan ekspor-impor. Adanya NLE diharapkan pwlaksnaan ekspor-impor berjalan lancar dan tidak yang memakan waktu lama bahkan harus bolk-balik sehingga membuat biaya semakin tinggi.
“Penerapan NLE diharapkan mampu memangkas hal-hal yang dianggap tidak perlu dan menimbulkan biaya ekonomi tinggi, sehingga mampu mendongkrak penerimaan negara dan peningkatkan efisiensi di segala lini terkait urusan logistik,” tutur Agus. (tya)