Pekalongan Gelar Simulasi Mitigasi Banjir, TNI-Polri-BPBD Perkuat Koordinasi Hadapi Musim Hujan
METROJATENG.COM, KOTA PEKALONGAN – Menjelang datangnya musim hujan, Kodim 0710/Pekalongan bersama Pemerintah Kota Pekalongan dan Polri menggelar Latihan Simulatif Mitigasi Bencana tingkat Kota Pekalongan 2025. Kegiatan yang berfokus pada penanggulangan darurat bencana banjir itu dilaksanakan di Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, kawasan yang kerap menjadi langganan genangan air saat hujan lebat.
Komandan Kodim 0710/Pekalongan, Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang, mengatakan latihan tersebut merupakan langkah antisipatif terhadap potensi banjir yang mulai terjadi di sejumlah daerah sekitar Pekalongan dalam beberapa minggu terakhir.
“Latihan ini bertujuan memastikan kesiapan seluruh komponen dalam menghadapi potensi bencana. Kami melibatkan berbagai pihak agar komunikasi dan koordinasi lintas instansi berjalan lancar,” ujarnya.
Latihan simulatif ini diikuti oleh unsur TNI AD dan AL, Polres Pekalongan Kota dan Brimob, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, relawan Kelurahan Tangguh Bencana (Katana), serta perangkat kelurahan dan kecamatan. Seluruh peserta menjalani skenario penanganan banjir secara menyeluruh — mulai dari evakuasi warga terdampak, pendirian posko pengungsian, pelayanan medis awal, hingga pembukaan dapur umum dan distribusi logistik.
Menurut Dandim Garry, kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari gelar pasukan dan pengecekan perlengkapan yang telah dilakukan sebelumnya. “Kami ingin semua pihak tidak panik saat situasi darurat benar-benar terjadi. Semua harus tahu perannya, bergerak cepat, dan terkoordinasi,” tegasnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto, menambahkan bahwa simulasi ini merupakan inisiatif Kodim 0710/Pekalongan, dengan BPBD berperan dalam dukungan teknis. Ia optimistis kondisi tahun ini akan lebih baik dibanding dua tahun terakhir berkat adanya pembangunan tanggul dan bendung baru di beberapa titik rawan.
Namun, ia tetap mengingatkan potensi banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi terus-menerus. “Kalau hujan lebih dari tiga jam tanpa jeda, itu berpotensi menimbulkan genangan serius,” ujarnya.
Berdasarkan data BPBD, wilayah rawan banjir di Pekalongan meliputi sebagian Kecamatan Pekalongan Barat, Utara, dan Timur, khususnya di Kelurahan Pasirkratonkramat, Tirto, Panjang Wetan, Kandang Panjang, Klego, dan Poncol — terutama daerah yang dilewati Sungai Meduri dan Sungai Bremi.
Meski demikian, Budi menyebut kondisi di Kandang Panjang kini lebih baik dibandingkan dua tahun lalu. “Menurut laporan warga, wilayah ini sudah cukup aman dari banjir besar,” ungkapnya.
Mengacu pada prakiraan BMKG, puncak curah hujan tinggi di Kota Pekalongan diperkirakan terjadi mulai 11 November hingga Desember 2025. “Januari hingga awal Februari 2026 curah hujan mulai menurun, tetapi masyarakat tetap kami imbau waspada,” tutup Budi.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.