Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Satu Tahun Prabowo–Gibran: Lompatan Nyata Menuju Indonesia Sehat 2045

METROJATENG.COM, JAKARTA – Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandai babak baru dalam pembangunan sektor kesehatan nasional. Berbagai langkah cepat dilakukan pemerintah untuk memperluas akses layanan, meningkatkan kualitas fasilitas, dan memperkuat sistem kesehatan dari desa hingga kota.

Melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), pemerintah menghadirkan sederet inovasi yang langsung menyentuh masyarakat. Dari Cek Kesehatan Gratis (CKG), percepatan pengendalian tuberkulosis (TBC), hingga pembangunan RSUD di daerah tertinggal dan kepulauan, semuanya diarahkan untuk mewujudkan layanan kesehatan yang cepat, terjangkau, dan berkualitas.

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menjadi simbol nyata keberpihakan pemerintah terhadap layanan publik. Dalam waktu kurang dari setahun, program ini menjangkau seluruh provinsi dan hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Hingga 19 Oktober 2025, tercatat lebih dari 46 juta orang mendaftar dan 43 juta di antaranya sudah menjalani pemeriksaan.

Melalui 10 ribu puskesmas dan 114 ribu sekolah, masyarakat diperiksa tekanan darah, kadar gula, anemia, hingga status gizi. Lebih dari sekadar pemeriksaan rutin, CKG menjadi gerakan nasional untuk membangun kesadaran hidup sehat sejak dini.

“Program ini bukan sekadar pemeriksaan massal, tetapi juga upaya membangun budaya peduli kesehatan di semua lapisan masyarakat,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman.

Data dari CKG kini menjadi landasan penting bagi perumusan kebijakan kesehatan berbasis bukti di tingkat nasional dan daerah. Dari hasil pemeriksaan, tiga masalah kesehatan paling banyak ditemukan adalah obesitas sentral (perut buncit), diabetes, dan hipertensi.

Mereka yang memiliki perut buncit berisiko dua kali lebih besar terkena penyakit jantung atau stroke. Selain itu, masalah gigi dan mulut juga tercatat cukup tinggi, menunjukkan pentingnya peningkatan edukasi kebersihan gigi sejak usia muda.

Perang melawan tuberkulosis (TBC) juga menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data Sistem Informasi TBC (SITB) per 28 September 2025, ditemukan 601.375 kasus baru, atau sekitar 55 persen dari estimasi nasional.

Meski jumlah temuan menurun dibanding 2024 (856.420 kasus), keberhasilan pengobatan tetap tinggi. Sebanyak 90 persen pasien yang terdeteksi telah memulai pengobatan, sementara tingkat kesembuhan untuk TBC sensitif obat mencapai 81 persen, dan TBC resistan obat mencapai 58 persen.

Pemerintah juga memperluas pencegahan melalui Terapi Pencegahan TBC (TPT), yang telah menjangkau 143.284 orang hingga September 2025—meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Dengan dukungan sistem digital di lebih dari 7.000 puskesmas, pengawasan pengobatan dan deteksi dini kini lebih efektif. Pendekatan door-to-door screening tetap menjadi strategi utama untuk menemukan kasus di daerah padat penduduk dan wilayah terpencil.

Pembangunan RSUD: Keadilan Layanan Hingga Pelosok Negeri

Pemerintah juga berkomitmen memperkuat infrastruktur layanan kesehatan. Melalui program peningkatan kelas rumah sakit daerah, puluhan RSUD di kabupaten dan kota sedang ditingkatkan dari kelas D menjadi kelas C, lengkap dengan fasilitas modern seperti ruang operasi, radiologi, cathlab, hingga unit hemodialisa.

Hingga awal Oktober 2025, lebih dari 20 rumah sakit telah memasuki tahap konstruksi dengan progres fisik rata-rata di atas 50 persen.
Beberapa di antaranya seperti RSUD Tarempa (Kepulauan Anambas) yang menjadi proyek tercepat dengan progres 73 persen, disusul RSUD Bengkulu Tengah, RSUD Pongtiku (Toraja Utara), dan RSUD Maba (Halmahera Timur).

Menurut Aji, percepatan pembangunan ini mencerminkan prinsip pemerataan yang dipegang teguh pemerintah.
“Tidak boleh ada warga yang tertinggal hanya karena tinggal jauh dari kota. Fasilitas kesehatan di daerah tertinggal harus setara dengan wilayah lain,” tegasnya.

Dengan langkah cepat dan fondasi yang semakin kokoh, sektor kesehatan siap menjadi pilar penting menuju Indonesia Sehat 2045.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.