Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Jembatan Strategis di Lereng Merapi Ambrol Digerus Hujan Deras, Akses Warga Terancam Lumpuh

METROJATENG.COM, MAGELANG – Sebuah jembatan vital yang menghubungkan beberapa desa di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Kamongan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, ambrol setelah pondasinya terkikis aliran deras Sungai Gayam. Insiden ini menjadi pukulan bagi warga yang menggantungkan hidupnya pada jembatan tersebut sebagai jalur ekonomi dan evakuasi bencana.

Jembatan yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III ini tak hanya menjadi akses utama bagi warga Desa Kamongan, Kemiren, Kaliurang, dan Nglumut, tetapi juga jalur alternatif penghubung Yogyakarta dengan Kota dan Kabupaten Magelang. Kini, dengan badan jembatan terbelah dan lubang menganga selebar dua meter, kendaraan roda empat tak lagi bisa melintas.

“Sudah tiga kali jembatan ini ambrol karena hujan deras. Yang terakhir ini paling parah. Warga benar-benar terisolasi,” ujar Kepala Desa Kamongan, Sukino.

Warga sempat melakukan perbaikan secara swadaya pada November 2024 lalu. Namun, derasnya debit air dan kondisi jembatan yang sudah lapuk membuat upaya tersebut tak bertahan lama. Kini, hanya tersisa sebagian kecil jalan yang masih utuh, dengan ketinggian jembatan mencapai delapan meter di atas sungai.

Untuk mencegah kecelakaan, warga bersama perangkat desa telah memasang rambu peringatan dan melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang. Sukino menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magelang.

“Ada janji dari DPUPR, jembatan akan dibangun ulang tahun 2025 ini,” ungkapnya.

Kepala DPUPR Magelang, David Rudiyanto, membenarkan rencana perbaikan tersebut. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,25 miliar dari APBD 2025 untuk pembangunan ulang jembatan dengan struktur pelat beton bertulang sepanjang 3 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3,5 meter.

“Jembatan Gayam termasuk dalam lima titik yang mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem. Kita akan prioritaskan yang paling mendesak karena keterbatasan anggaran,” jelas David.

Selain Jembatan Gayam, jembatan lain yang rusak parah meliputi Sabrang Giritengah-Giripurno Borobudur, Kali Duren Sudimoro Srumbung, Mranggen-Polengan, dan pelebaran jembatan Beran Bandongan-Salamkanci.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.