Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Indosat Luncurkan Sahabat-AI: LLM 70 Miliar Parameter Pertama Karya Anak Bangsa

METROJATENG.COM, JAKARTA – Indonesia resmi masuk ke peta kekuatan kecerdasan buatan global dengan peluncuran Sahabat-AI, model bahasa besar (LLM) berkekuatan 70 miliar parameter. Dibangun oleh kolaborasi strategis antara Indosat Ooredoo Hutchison dan GoTo Group, inisiatif ini tak hanya menjadi simbol inovasi, tapi juga manifestasi semangat kemandirian digital dan gotong royong teknologi ala Indonesia.

“Saatnya kita berhenti hanya menjadi pengguna. Sekarang Indonesia adalah pencipta,” kata CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha  dalam peluncuran yang disambut antusias pelaku industri dan pemerintah. Ia menyoroti pentingnya momen ini sebagai titik balik Indonesia dalam ekosistem AI global.

Yang membuat Sahabat-AI istimewa bukan hanya skalanya. Model ini berdiri kokoh di atas GPU Merdeka, infrastruktur sovereign cloud milik AI Factory Lintasarta yang merupakan bagian dari Indosat Group, yang dibangun sepenuhnya oleh talenta lokal dan beroperasi di dalam negeri. Dengan dukungan teknologi GPU dari NVIDIA, GPU Merdeka mampu menjalankan model sebesar ini dengan efisiensi energi dan latensi yang jauh lebih baik dibanding model serupa dari luar negeri.

Dirilis pada 2024, GPU Merdeka menjadi layanan GPU-as-a-Service (GPUaaS) pertama di Indonesia, memperkuat kapasitas nasional dalam AI generatif, machine learning, hingga rendering dan CAD. Kini, infrastruktur ini menjadi tulang punggung utama dalam pengembangan model-model AI nasional seperti Sahabat-AI.

CEO GoTo, Patrick Walujo, mengungkap bahwa awal pengembangan Sahabat-AI sempat mempertimbangkan mitra dari luar negeri, termasuk AS. Namun, akhirnya sinergi dalam negeri bersama Indosat dan NVIDIA menjadi kunci keberhasilan. Dalam waktu hanya sekitar 200 hari, Indonesia mampu membangun LLM dengan kapasitas sepuluh kali lipat dari model sebelumnya.

“Sahabat-AI bukan sekadar proyek teknologi. Ini adalah milik bangsa. Inilah gotong royong digital, teknologi yang inklusif, terbuka, dan membumi,” tegas Vikram.

Peluncuran ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Ia menekankan pentingnya etika dan budaya dalam AI lokal. “Kami ingin teknologi ini menjawab masyarakat dengan bahasa yang santun, relevan, dan cepat, mencerminkan karakter Indonesia,” ujarnya.

Dengan keberhasilan ini, Indonesia tak hanya menjadi pengguna teknologi global, tetapi siap menjadi pusat pengembangan AI di Asia Tenggara, bahkan dunia. Menutup pernyataannya, Vikram menyampaikan harapan besar: Sahabat-AI adalah awal. Kita akan terus maju, sampai setiap orang Indonesia merasakan manfaat langsung dari teknologi cerdas buatan bangsa sendiri.”

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.