Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Borobudur Marathon 2025 Hadirkan Rute Baru dan Magnet Global: Pelari dari 26 Negara Siap Ramaikan Magelang

METROJATENG.COM, MAGELANG – Kota Magelang bersiap menjadi pusat perhatian dunia pada 16 November 2025 mendatang. Ajang lari prestisius Borobudur Marathon 2025 akan hadir dengan konsep baru yang lebih segar: rute lomba yang diperbarui, kolaborasi masif dengan pelaku UMKM dari seluruh Jawa Tengah, dan kehadiran pelari elite dari berbagai belahan dunia.

Mengusung tema sport tourism yang kental, event ini tidak hanya sekadar lomba lari, tapi juga panggung kolosal untuk promosi budaya, pariwisata, dan ekonomi kerakyatan. Tahun ini, Borobudur Marathon resmi mengantongi sertifikasi Elite Label dari World Athletics, menjadikannya magnet bagi atlet-atlet profesional dunia.

Tiga kategori akan digelar yaitu, marathon (42,195 km), half marathon (21,1 km), dan 10K, dengan total kuota peserta mencapai 10.500 orang, termasuk 158 pelari internasional dari 26 negara.

“Menuju satu dekade Borobudur Marathon, kami ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda, rute yang segar, suasana baru, serta dukungan ekonomi kreatif yang lebih kuat,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.

Sumarno menekankan bahwa Borobudur Marathon menjadi bagian penting strategi Pemprov Jateng untuk mengerek pertumbuhan ekonomi, khususnya lewat sektor konsumsi dan pariwisata. “Mendatangkan ribuan orang ke Jawa Tengah adalah cara efektif untuk menggairahkan belanja lokal,” tegasnya.

Angka perputaran uang selama event ini pun terus meroket mencapai Rp 61,6 miliar pada 2023 dan naik signifikan menjadi Rp 73,9 miliar di 2024. Tahun ini, nilai itu diprediksi kembali melonjak seiring meningkatnya partisipasi dan daya tarik global.

Tak kalah penting, UMKM dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah juga akan diberi panggung untuk unjuk gigi, dari kuliner khas hingga kerajinan lokal yang otentik.

Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, menyatakan bahwa dukungan mereka sebagai sponsor utama bukan sekadar soal branding, melainkan wujud nyata pemberdayaan ekonomi daerah. “Kami fasilitasi transaksi lewat QRIS, ATM, dan EDC Bank Jateng. Semua kembali ke masyarakat Jawa Tengah,” katanya.

Comments are closed.