Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Ribuan Lampion Siap Hiasi Langit Borobudur, Perayaan Waisak Jadi Magnet Wisata Magelang

METROJATENG.COM, MAGELANG – Bulan Mei 2025 akan menjadi momen istimewa bagi ribuan pengunjung yang membanjiri kawasan Candi Borobudur. Tak hanya sarat makna spiritual, puncak perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2659 BE pada Senin (12/5/2025) mendatang akan menjadi pesta cahaya yang memukau dengan adanya Festival Lampion Waisak.

Di balik kekhusyukan umat Buddha yang memperingati hari kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Siddharta Gautama, terselip magnet wisata, dimana sebanyak 2.569 lampion akan diterbangkan dari kawasan Taman Lumbini dan Lapangan Marga Utama, menghiasi langit malam dengan cahaya damai dan harapan. Tak heran, acara tahunan ini menjadi salah satu atraksi budaya paling ditunggu sepanjang tahun.

Festival ini bukan sekadar tontonan. Bagi pengunjung, ini adalah pengalaman lintas rasa, menyatu dalam meditasi, menuliskan harapan, hingga melepaskannya bersama cahaya ke langit malam. Acara perayaan akan dimulai dengan pembacaan paritta suci, diikuti sesi meditasi bersama, dan ditutup dengan penerbangan lampion, sebagai simbol doa dan pengharapan yang mengangkasa.

Yang menarik, setiap pengunjung akan diberikan kertas doa yang dapat ditempelkan pada lampion sebelum diterbangkan. Tak hanya jadi saksi, Anda bisa ikut serta dalam prosesi penuh makna ini.

Candi Borobudur, Lebih dari Sekadar Latar Belakang

Jangan lewatkan kesempatan menjelajahi keagungan Candi Borobudur di siang harinya. Warisan budaya dunia yang dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Syailendra ini menyimpan ribuan relief dan kisah dalam tiap stupa dan lorong batunya. Berkeliling sambil mendengarkan kisahnya lewat pemandu wisata lokal bisa menjadi pelengkap sempurna sebelum malam tiba.

Festival Lampion Waisak 2025 akan berlangsung dalam dua sesi:

  • Sesi 1: Masuk mulai pukul 16.30 WIB, lampion diterbangkan pukul 18.00 – 20.00 WIB

  • Sesi 2: Dimulai pukul 21.00 – 23.00 WIB

Dresscode putih dianjurkan bagi semua pengunjung sebagai bentuk penghormatan. Selain itu, tetap jaga ketertiban dan kekhusyukan saat berada di area acara.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.