Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Panen Raya Surplus, Banyumas Jadi Salah Satu Penyangga Pangan Jawa Tengah

BERITA ADVETORIAL

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Kabupaten Banyumas kembali menunjukkan hasil yang luar biasa dalam sektor pertanian dengan mencatatkan surplus panen raya yang berlangsung sejak bulan Maret hingga sekarang. Keberhasilan ini menjadikan Banyumas salah satu kabupaten penyangga pangan utama di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), yang berperan vital dalam memenuhi kebutuhan pangan di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, Ir Jaka Budi Santosa MM, mengungkapkan bahwa hasil panen tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan pantauan di lapangan, produksi padi rata-rata mencapai 7,1 hingga 8 ton per hektar. Angka tersebut menjadi bukti nyata dari keberhasilan dalam pengelolaan sektor pertanian yang semakin efisien dan produktif.

“Kami sangat bersyukur karena Banyumas dapat masuk dalam 10 besar kabupaten penyangga pangan di Jawa Tengah. Tidak hanya itu, hasil panen kita selalu surplus, yang artinya pasokan pangan di Banyumas dapat mencukupi kebutuhan lokal dan bahkan membantu daerah lain. Tahun ini, wilayah Kemranjen dan Sumpiuh menunjukkan hasil panen yang sangat baik karena tidak ada gangguan bencana alam seperti banjir,” terang Jaka Budi Santosa saat diwawancarai pada Rabu (9/4/2025).

Keberhasilan tersebut tentunya tidak terlepas dari kerja keras petani, yang didukung oleh cuaca yang mendukung dan strategi pertanian yang diterapkan oleh pemerintah daerah. Hal ini juga mencerminkan kemampuan Banyumas untuk mempertahankan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Caption Foto : Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas, Ir. Jaka Budi Santosa MM. (Foto : Dok.Dinpertan KP).

 

Kebijakan Pemerintah yang Mendukung Kesejahteraan Petani

Keberhasilan panen raya ini juga didorong oleh kebijakan pemerintah yang terus berfokus pada peningkatan kesejahteraan petani. Salah satu kebijakan yang cukup memberikan dampak positif adalah kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering giling (GKG) dan beras. Kenaikan HPP ini diyakini dapat memberikan keuntungan lebih bagi petani, yang selama ini sering kali terhimpit oleh harga jual gabah yang tidak stabil.

HPP beras yang kini mencapai Rp 12.000 per kilogram serta HPP GKG sebesar Rp 6.500 per kilogram memberikan angin segar bagi petani di Banyumas. Dengan adanya kebijakan ini, para petani di Banyumas dapat menikmati hasil panen dengan lebih maksimal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kenaikan HPP beras dan GKG merupakan langkah yang sangat positif untuk meningkatkan daya beli petani. Hal ini sangat membantu mereka dalam memperoleh keuntungan lebih dari hasil panen yang melimpah. Dengan demikian, petani tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi juga memiliki modal untuk meningkatkan produksi pertanian mereka ke depan,” tambah Jaka Budi Santosa.

Sebagai salah satu daerah yang menghasilkan surplus pangan, Banyumas memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan pasokan pangan di Jawa Tengah. Dengan luas lahan pertanian yang cukup luas dan dukungan kebijakan yang tepat, Banyumas menjadi salah satu lumbung pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga mampu mendistribusikan hasil pertanian ke berbagai wilayah lain di Jateng.

Tidak hanya padi, sektor pertanian di Banyumas juga mencakup berbagai komoditas lainnya seperti jagung, kedelai, dan sayuran yang turut berkontribusi dalam ketahanan pangan di wilayah Jateng. Dinpertan KP Banyumas terus mendorong inovasi dalam pertanian dengan mengedepankan teknologi yang ramah lingkungan, serta program pemberdayaan petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.