Fenomena Mudik ke Kampung, Mengajarkan Pendidikan Anak Berbakti Kepada Orang Tua
Oleh : Dr. Elinda Rizkasari.,S.Pd.,M.Pd. Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta
METROJATENG.COM, SURAKARTA- Negara Indonesia memiliki tradisi mudik dari kota menuju ke desa yang dilakukan warga Indonesia. Tradisi ini dilaksanakan seseorang yang merantau tinggal di perkotaan kemudian diwaktu hari Raya Idul Fitri mereka pulang ke rumah untuk bertemu dengan sanak keluarga dan orang tua. Meskipun hal ini merupakan tradisi jawa, tetapi hal ini banyak mengandung nilai norma yang bisa menjadi pendidikan contoh bagi mahasiswa serta anak muda untuk berbakti kepada kedua orang tua.
Bayangkan diperkampungan sana banyak orang tua yang merindukan anaknya yang pergi jauh merantau ke perkotaan selama bertahun – tahun. Rasa rindu yang ditahan selama setahun menuntaskan dahaga rindu dari orang tua kepada anak mereka. Perlu diketahui bahwa pada tahun era 2021 di negara Indonesia dilanda wabah Covid-19, dimana semua aktivitas dibatasi serta setiap orang tidak boleh keluar dari rumah. Bahkan pada waktu lebaran Idul Fitri, secara resmi pemerintah melarang untuk tidak mudik ke kampung halaman karena mencegah penyebaran Virus Covid-19.
Setelah pandemi selesai pada tahun 2023 ketika arus lebaran, semua penduduk kota berbondong – bondong melakukan mudik ke kampung karena sudah bertahun – tahun lamanya tidak bertemu orang tua mereka. Tentunya hal ini membuat kerinduan orang tua mereka yang ingin bertemu dengan anak mereka terobati.
Bahkan data terbaru pada tahun 2025, arus mudik pada tahun ini merupakan arus mudik yang paling banyak daripada tahun – tahun sebelumnya. Hal ini tentunya dari segi pendidikan, kesehatan serta perekonomian sangat baik untuk perekonomian negara Indonesia. Dari sisi pendidikan, mudik mengajarkan seseorang untuk ingat kepada orang tuanya serta mengobati rasa rindu orang tua serta bisa membahagiakan orang tua.
Sedangkan dari segi kesehatan, dari penelitian terbaru bahwa orang tua yang dikunjungi anaknya sewaktu lebaran akan memunculkan hormon Endorfin atau disebut hormon bahagia yang baik untuk kesehatan, dimana salah satunya bermanfaat untuk mencegah hipertensi, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah kepikunan, mencegah depresi dan membuat orang tua semangat untuk menjalani hidup.
Kemudian dari segi perekonomian, orang tua yang didatangi anak mereka akan terbantu perekonomian mereka karena selama ini anak mereka merantau untuk mencari uang untuk keluarga. Selain itu perpuataran uang ketika lebaran tidak hanya terjadi di perkotaan tetapi juga terjadi perputaran uang di pedesaan yang selama ini kurang diperhatikan.
Kemudian bagi pemudik sangat bermanfaat bagi kesehatan mental, karena bertemu dengan keluarga dan orang-orang terkasih saat mudik lebaran dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis bagi pemudik, serta dapat me re-charge energi positif lebih bersemangat lagi dalam bekerja di perantauan. Kehadiran mereka memberikan dukungan emosional, mengurangi stres, dan meningkatkan rasa bahagia baik untuk diri sendiri, orang tua ataupun kesehatan mental bagi keluarga yang dikunjungi.
Dari segi agama, mudik merupakan salah satu bentuk berbakti kepada orang tua serta menyambung tali silaturahmi. Dimana ketika kita menyambung tali silaturahmi maka akan memperpanjang umur serta melancarkan rezeki. Hal ini tentunya baik untuk meningkatkan nilai kerohanian kita kepada Allah SWT.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan perjalanan mudik agar perjalanan pemudik selamat sampai tujuan. Pastikan pengemudi dalam keadaan siap secara fisik dan kendaraan pemudik layak untuk menghadapi arus mudik dan libur sepanjang lebaran. Cek kondisi kendaraan pemudik, baik roda dua maupun roda empat. Pastikan ban dalam kondisi baik, rem berfungsi normal, ada cukup air di radiator, lampu menyala dengan baik, dan baterai aki dalam kondisi baik.
Kemudian yang terakhir setelah empat jam berkendara, pengemudi perlu beristirahat sejenak selama 15 hingga 30 menit. Jika memungkinkan, bergantian dengan pengemudi lain agar tetap bugar dan waspada di jalan. Hal ini perlu diperhatikan karena banyak kasus kecelakaan saat mudik diperjalanan akibat kelelahan maupun micro sleep (tidur sesaat yang tidak di sengaja saat berkendara), sehingga orang tua yang seharusnya menyambut bahagia bisa bertemu dengan anaknya harus mendapatkan berita duka karena anaknya kecelakaan dalam perjalanan ketika mudik ke kampung.
Selain rindu, mudik juga membawa harapan baru bagi para perantau. Bertemu dengan keluarga memberikan semangat dan motivasi untuk kembali menghadapi tantangan di perantauan. Berbagi cerita, mendengarkan nasihat orang tua, serta melihat perkembangan kampung halaman menjadi bagian yang dinantikan. Mudik sering kali menjadi ajang introspeksi diri untuk menata langkah ke depan.
Namun, ada perjuangan yang harus dilalui dibalik kebahagiaan mudik. Perjalanan jauh dengan transportasi umum yang padat, kemacetan di jalur mudik, dan banyak biaya adalah masalah yang harus diatasi. Banyak perantau harus menabung berbulan-bulan untuk bisa kembali ke kampung, bahkan ada yang memilih bekerja lebih keras agar bisa menikmati waktu bersama keluarga mereka. (**)
Comments are closed.