Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Diprediksi Lebih Tinggi Dibandingkan Arus Mudik
METROJATENG.COM, SALATIGA – Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 akan lebih tinggi dibandingkan dengan puncak arus mudik. Hal ini disebabkan oleh waktu yang lebih singkat untuk arus balik, yang membuat pergerakan masyarakat kembali ke kota-kota besar setelah liburan lebih padat dan terkonsentrasi dalam waktu yang lebih terbatas.
“Puncak arus balik diprediksi akan lebih tinggi karena waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan arus mudik, yang membutuhkan perhatian lebih dalam pengaturannya,” jelasnya.
Menurut Kapolri, meskipun arus mudik mengalami lonjakan yang signifikan, tantangan sesungguhnya akan datang pada arus balik, yang memiliki durasi yang lebih singkat namun dengan volume kendaraan yang tak kalah padat.
Berdasarkan data sementara, tercatat sekitar 40 persen dari proyeksi total 2,1 hingga 2,2 juta pemudik yang sudah melakukan perjalanan balik. “Peningkatan jumlah kendaraan sudah terlihat, dan ini tentunya menjadi perhatian utama kami. Kami harus memastikan agar arus balik dapat berjalan lancar dan aman, mengingat padatnya volume kendaraan yang sudah mulai terlihat,” lanjut Kapolri.
Untuk mengantisipasi potensi kemacetan dan memastikan kelancaran lalu lintas, Polri telah menerapkan sejumlah langkah strategis, termasuk kebijakan rekayasa lalu lintas berupa one way nasional yang dimulai pada Minggu (6/4/25). Rekayasa lalu lintas ini bertujuan untuk memperlancar perjalanan para pemudik yang kembali ke kota-kota besar pasca-Lebaran.
Selain itu, Jenderal Sigit juga menginstruksikan seluruh jajaran kepolisian di lapangan untuk senantiasa siaga, mengatur arus lalu lintas dengan efektif, serta memberikan pelayanan optimal kepada pemudik. “Kami sudah mempersiapkan berbagai langkah antisipatif, baik di jalur tol maupun jalur arteri. Kami akan terus mengamati kondisi di lapangan dan menyesuaikan kebijakan rekayasa lalu lintas yang dibutuhkan,” tegasnya.
Kapolri juga menekankan pentingnya koordinasi antara instansi terkait untuk memastikan bahwa seluruh aspek pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah peningkatan pos-pos pelayanan di titik-titik rawan macet dan penyediaan informasi secara real-time kepada para pemudik agar dapat menghindari area dengan kepadatan tinggi.
Puncak arus balik Lebaran 2025 diprediksi akan terjadi pada hari Minggu (6/4/25), sehingga langkah-langkah tersebut akan segera diterapkan untuk mengatur pergerakan kendaraan dan meminimalkan potensi kemacetan. Kapolri juga menyampaikan bahwa kebijakan one way nasional akan terus dievaluasi sesuai dengan hasil pantauan dan penghitungan lalu lintas yang dilakukan di lapangan. Kebijakan ini, menurutnya, merupakan bagian dari upaya untuk menyeimbangkan beban arus lalu lintas dan memastikan keselamatan serta kenyamanan bagi para pemudik.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Kapolri berharap masyarakat dapat merasakan dampak positif dari kebijakan yang diterapkan dan arus balik dapat berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.
Rekayasa Lalu Lintas dan Antisipasi Kemacetan
Sebagai bagian dari langkah-langkah pengamanan, rekayasa lalu lintas one way nasional akan berlaku mulai tanggal 6 April 2025, dengan memperhatikan proyeksi arus kendaraan dan hasil traffic counting yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan lebih lanjut. Rekayasa ini akan diterapkan di jalur-jalur yang menjadi titik utama perlintasan pemudik, baik itu jalur tol maupun jalan arteri.
Pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk dinas perhubungan dan operator jalan tol, untuk memastikan kelancaran lalu lintas, serta memberikan pelayanan prima kepada para pemudik. Kapolri menekankan pentingnya kehadiran petugas di lapangan untuk memberikan informasi dan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Di sisi lain, masyarakat pun diminta untuk tetap memperhatikan keselamatan selama perjalanan balik dan mematuhi segala aturan yang berlaku, termasuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan panjang. “Keselamatan adalah yang utama, bagi diri sendiri, keluarga, dan pengguna jalan lainnya. Mari kita saling menjaga dan mendukung terciptanya kelancaran arus lalu lintas,” tambah Jenderal Sigit.
Dengan adanya berbagai upaya ini, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar, tanpa menimbulkan kemacetan yang berarti, dan masyarakat dapat kembali ke aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman.
Comments are closed.