Meski Pertumbuhan Ekonomi Jateng Kuat, Tetap Harus Waspada
Rahmat Dwisaputra : Ada 5 Resiko yang Harus Diwaspadai
METROJATENG.COM, SEMARANG – Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2025 diproyeksikan mencapai 4,7-5,5 persen. Hal ini menunjukan kinerja perekonomian masih solid dengan ditopang konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor.
“Kami optimis dengan pertumbuhan ekonomi Jateng yang terus membaik, proyeksi tersebut akan tercapai,” jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBi) Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra pada media briefing, Senin (17/2/2025) di kantornya.
Meski pertumbuhan ekonomi di Jateng cukup bagus, namun tetap harus waspada. Sebagaimana disampaikan Gubernur BI, kita optimis namun tetap waspada karena di tahun 2025 ada 5 resiko perekonomian Global yang masih akan hadapi tahun 2025.
Kelima resiko ini yang pertama tentunya masalah geopolitik yang tingg, fragmentasi perdagangan, pergeseran pusat dan sumber pertumbuhan. Selain itu juga resiko suku bunga dan resiko utama yakni hutang pemerintah yang tinggi.
Hal ini nasih ditambah dengan adanya ketidakpastian keuangan dan investasi serta akselerasi digitalisasi data dan sistem pembayaran.
“Guna menjawab tantangan resiko tersebut tersebut ada 5 sinergi bauran transformasi ekonomi yakni pertama sinergi stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.Kedua Sinergi mendorong pertumbuhan domestik yaitu konsumsi dan prestasi, yang ketiga sinergi meningkatkan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional. keempat sinergi pendalaman pasar keuangan atau pemberian perekonomian dan yang terakhir sinergi digitalisasi sistem pembayaran dan sektor jasa,” ungkapnya.
Menurutnya lima agenda kebijakan transformasi ekonomi nasional itu kalau ditransformasikan di Jawa Tengah tentunya perekonomian Jateng akan semakin kuat. Untuk itu TPID dan TP2DD dan para stakeholder harus bekerjasama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Jateng sehingga stabilitas makro ekonomi dan stabilitas nilai tukar stabilitas nilai rupiah atau inflasi akan terjaga.
“Bila sinergi tersebut dilaksanakan dengan baik bisa mendorong pertumbuhan ekonomi domestik” tambah Rahmat Dwisaputra.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi di Jateng pada triwulan IV tahun 2024 mencapai 4,96 persen dengan inflasi yang masih terkendali yakni 2,5 +/- 1%.
Kondisi ini menunjukan ekonomi Jateng tetap kokoh, didukung dengan berbagai sinergi kebijakan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng. Berbagai program untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih kuat dan berdaya tahan dilakukan BI Jateng diantaranya dalam bidang investasi, dibidang pertanian dan lainnya. (*)
Comments are closed.