Kunjungi BPBD, Wakil Ketua DPRD Banyumas Dibanjiri Curhat
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Melihat berbagai bencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng), Wakil Ketua DPRD Banyumas, Joko Pramono SE tergerak untuk mengunjungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, untuk melihat langsung persiapan BPBD menghadapi bencana. Dalam kunjungan mendadak, Jumat (24/1/2025), politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kebanjiran curhatan dari para kabid BPBD.
“Tindakan preventif dalam kebencanaan harus menjadi prioritas, mengingat beberapa wilayah Kabupaten Banyumas berpotensi longsor ataupun banjir dan saat kemarau juga kekeringan air,” tuturnya.
Joko menyatakan, sebelum ke BPBD ia sudah berkomunikasi dengan anggota DPR RI dari PKS, Yanuar Arif Wibowo. Ia meminta agar ada perhatian khusus untuk kondisi Banyumas dalam mengatasi banjir ataupun kekeringan, salah satunya dengan normalisasi sungai,
“Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Yanuar di Komisi V dan beliau juga berkomitmen untuk memperhatikan kondisi Banyumas,” ucapnya.

Curhat
Sementara itu, dalam dialog bersama personil BPBD, Kabid Kedaruratan dan Logistis, Andi Risdianto menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dan perhatian dari wakil ketua DPRD. Menurutnya, baru kali ini ada kunjungan personal dari DPRD yang menunjukan perhatian terhadap BPBD.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pak Joko yang mau berkunjung ke BPBD, semoga ke depan ada tindaklanjut. Mengingat kondisi terkini, prediksi dari BMKG musim hujan masih akan berlangsung hingga bulan Februari mendatang, ditambah adanya badai siklon tropis. Di wilayah Pantura sendiri, sudah terjadi bencana longsor dan banjir yang mengundang keprihatinan kita semua. Kalau untuk Banyumas, juga sudah terjadi banjir, namun tidak separah di Pantura,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Andi menceritakan kondisi BPBD yang masih minim sarana dan prasarana. Antara lain, mobil tangka air yang hanya ada 3 dan sudah berumur. Bahkan salah satu mobil tangki, sudah akan dihapus karena kondisinya, namun karena belum ada gantinya, akhirnya tetap digunakan.
Andi juga memaparkan tentang minimnya alat berat yang dimiliki Banyumas. Hal tersebut seringkali menghambat kerja di lapangan, termasuk minimnya anggaran untuk pencegahan bencana.
“Bantuan Tidak Terduga (BTT) merupakan anggaran yang digunakan saat terjadi bencana, namun untuk anggaran pra bencana, sangat minim. Kita juga tidak memiliki gudang yang memadai, sehingga beberapa peralatan harus disimpan di gedung bekas sebuah bank yang berada terpisah dengan kantor BPBD. Hal ini tentu rawan dalam keamanan dan mengurangi kecepatan petugas saat harus terjun ke lapangan,” ucapnya.

Dalam kunjungan ke BPBD Banyumas, Joko Pramono juga sempat berkeliling di kompleks perkantoran BPBD. Ia juga meminta beberapa dokumen BPBD terkait permohonan bantuan peralatan dan lainnya.
“Jangan berkecil hati, pasti ada jalan, apalagi kita punya Pak Yanuar di Komisi V DPR RI dan ada juga Pak Setya Arinugraha di DPRD Jateng, yang keduanya mempunyai komitmen tinggi untuk Banyumas. Semua keluhan dan masukan dari BPDB akan kita pertimbangan, karena dalam sebuah perencaan, pasti juga harus menyertakan perencanaan anggaran,” pungkasnya. (ADV)
Comments are closed.