Dinpertan KP Banyumas Dorong Percepatan Tanam di Musim Hujan
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas mendorong agar para petani melakukan percepatan tanam. Mengingat musim kemarau lalu cukup panjang dan sebagian petani baru panen 1-2 kali hingga menjelang akhir tahun ini.
Kepala Dinpertan KP Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santoso mengatakan, sampai dengan akhir bulan November 2024 kemarin, sudah banyak petani yang mulai tanam. Setidaknya 30.000 lahan sawah sudah mulai tanam.
“Kemunduran masa tanam ini tidak hanya dialami Banyumas, tetapi sebagian besar wilayah lain juga mengalami hal yang sama, karena musim kemarau lalu cukup panjang. Karenanya, kita dorong petani untuk melakukan percepatan tanam”, terangnya.
Lebih lanjut Jaka memaparkan, idealnya dalam 2 tahun, minimal petani bisa 5 kali panen. Dan memasuki musim penghujan ini, pihaknya berharap, tidak terjadi hujan berlebihan sehingga menyebabkan banjir. Sebab, beberapa wilayah di Banyumas, seperti Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak sangat rawan banjir, jika hujan deras.
“Sebenarnya, ada solusi untuk wilayah yang rawan banjir, yaitu dengan menanam bibit padi yang tahan genangan. Namun, bagi petani belum mencukupi untuk biaya pengolahannya”, tuturnya.

Area Persawahan
Dari data Dinpertan KP Banyumas, total lahan sawah di Banyumas seluas 31.882 hektar. Dari jumlah tersebut sebanyak 25.512,3 hektar merupakan sawah irigasi dan 6.369,7 hektar merupakan sawah tadah hujan. Sementara untuk lahan pertanian bukan sawah total ada 68.100,4 hektar, terdiri dari tegal kebun seluas 22.651,1 hektar, ladang/huma ada 2.397,2 hektar, area perkebunan 8.959,4 hektar, hutan rakyat seluas 8.861,2 hektar, dan lainnya sebanyak 25.231,5 hektar. Sedangkan lahan bukan pertanian seluas 32.776,6 hektar.
Jaka mengatakan, untuk mendukung percepatan tanam, pihaknya mengerahkan semua sumber daya yang ada. Mulai dari mesin traktor, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang terus turun dan memonitor, serta sosialisasi melalui kelompok tani.
“Semua sumber daya yang ad akita kerahkan untuk mendukung percepatan tanam, termasuk penyiapan irigasi, pompanisasi dan perpipaan”, ucapnya.
Meskipun masa tanam mengalami kemunduran, namun sampai saat ini stok pangan di Banyumas masih aman. Jaka menyebut, ada lumbung desa, bulog serta berbagai pihak swasta yang mendukung ketahanan pangan Banyumas. (ADV)
Comments are closed.