Hari Pangan Sedunia, Momentum Banyumas Untuk Bangkit dari Deflasi
Gotong-Royong TPID Gelar Gerakan Pangan Murah
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Hari Pangan Sedunia ke XLIV, menjadi momentum bagi Kabupaten Banyumas untuk bangkit dari deflasi. Dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berkomitmen menyediakan pangan murah bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kepala Dinpertan KP Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santoso mengatakan, tujuan dari GPM yang digelar di Kelurahan Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara ini, adalah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Sebagaimana diketahui, secara nasional dalam 5 bulan terakhir terjadi deflasi dan untuk Kabupaten Banyumas, deflasi terjadi dua bulan terakhir yaitu di bulan Agustus dan September. Kita tidak ingin deflasi terus terjadi, apalagi sampai pada titik nilai tukar petani di bawah 100, hal ini akan berdampak pada motivasi dan semangat petani, karenanya bersamaan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia ini, digelar Gerakan Pangan Murah”, terangnya, Rabu (16/10/2024).
Berbagai komoditas yang dijual murah dalam GPM antara lain beras, telor, minyak goeng, gula, terigu hingga daging olahan.
Kepala Bulog Sub Divre IV Banyumas, Prawoko Setyo Aji mengatakan, dalam GPM di Kelurahan Grendeng, pihaknya menyediakan berbagai macam beras kemasan 5 Kg, seperti beras SPHP, premium, setra ramos, kemudian minyak goreng, gula dan tepung terigu.
“Masyarakat cukup antusias dengan GPM ini, banyak yang berbelanja, termasuk di stand Bulog. Meskipun komoditas Bulog tidak habis terjual semua, namun yang penting masyarakat memahami bahwa ketersediaan komoditas pangan di Banyumas aman dan ada tempat alternatif untuk berbelanja komoditas pangan yang murah dan berkualitas yaitu di Rumah Pangan Kita (RPK)”, tutur Prawoko.
Ketersediaan Barang
Sementara itu, Pj Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan, pihaknya ingin memastikan kebutuhan masyarakat tersedia dengan aman, murah dan dengan kualitas baik. Menurutnya, ada tiga prinsip yang ditekankan dalam pemenuhan kebutuhan pangan, yakni harga terjangkau, masyarakat senang dan pertanian mendaparkan keuntungan.
“Saya harap kegiatan semacam ini dapat sering dilakukan. Terutama pada wilayah-wilayah dengan kemiskinan ekstrem”, terangnya.
Salah satu warga Kelurahan Grendeng, Astrid mengaku sangat terbantu dengan adanya GPM. Karena ia bisa membeli bahan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dari pasaran
“Saya beli telur 1 Kg hanya Rp 20 ribu, padahal harga normalnya sampai Rp 25 ribu, jadi ini sangat membantu masyarakat”, ucapnya. (ADV)