Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Nguri-Uri Budaya, Anggota DPRD Banyumas Ini Dorong Kesenian Ebeg ke Kancah Internasional

0

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Anggota DPRD Banyumas, Andik Pegiarto berkeinginan untuk mengangkat kesenian ebeg ke kancah internasional. Bukan hal yang mustahil, sebab baru-baru ini sudah ada orang Thailand yang mempertanyakan Ebeg Putra Satria Agung Rahayu, binaan Andik dan berkeinginan untuk mengundang pentas ke negaranya.

“Ebeg ini merupakan kesenian khas yang unik dan bagi warga negara asing sangat menarik”, ucapnya, Selasa (15/10/2024).

Ebeg Putra Satria Agung Rahayu yang berasal dari Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas merupakan grup ebeg lama yang sempat mati suri. Selaku anggota DPRD Banyumas yang membidangi kesenian, Andik menunjukan kepeduliannya dengan menghidupkan kembali Ebeg Putra Satria Agung Rahayu. Dan saat ini sudah memasuki tahun kedua, Andik mendampingi grup ebeg tersebut.

Caption Foto : Anggota DPRD Banyumas, Andik Pegiarto saat memberikan sambutan dalam pentas ebeg di Desa Wlahar. (Foto ; Dok.Andik).

 

Edukasi

Lebih lanjut Adik memaparkan, kesenian ebeg bukan semata hanya atraksi makan ayam hidup ataupun pecahan kaca saja, tetapi ada edukasi di dalamnya yang juga harus dihidupkan. Dimana ebeg atau kuda lumping merupakan pasukan berkuda tempo dulu yang tampil dengan gagah berani untuk berperang.

Selain itu, ada juga unsur mistis yang membuat kesenian ebeg banyak digemari masyarakat. Dalam pertunjukan di Desa Wlahar hari Minggu lalu misalnya, ada adegan orang laki-laki yang dimasukan dalam kurungan dengan tangan terikat, kemudian ditutupi dengan kain. Sesaat kemudian, saat kain dibuka, orang tersebut sudah berubah berpenampilan sebagai perempuan anggun, lengkap dengan mahkota yang dikenakannya.

“Sisi mistis serta kegagahan tarian ebeg, menjadi daya tarik tersendiri untuk bisa melaju ke kancah internasional”, tutur wakil rakyat dari Partai Golkar ini.

Tak hanya itu, kesenian ebeg juga berkontribusi dalam perputaran roda perekonomian masyarakat. Dimana setiap kali ada pertunjukan ebeg, banyak masyarakat yang dapat mengais penghasilan, mulai dari pelaku UMKM hingga tukang parkir.

“Satu pasukan ebeg terdiri dari 12 orang penari, 15 orang nayaga atau penabuh alat musik serta 5 orang dalang atau dukun. Dan dalam setiap pertunjukan, pasti ramai penonton, hingga banyak UMKM yang berjualan di lokasi, termasuk juga jasa parkir yang banyak dimanfaatkan masyarakat setempat. Ada perputaran roda ekonomi di situ, sehingga saat saya kembali terpilih menjadi anggota DPRD, syukuran yang saya lakukan dengan nanggap ebeg”, ucapnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.