Banyumas Kirim 13 Atlet Disabilitas di Ajang Peparnas XVII 2024
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Banyumas mengirimkan 13 atlet dalam ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Solo. Terdiri dari 5 atlet untuk cabang olahraga (cabor) atletik, renang, catur, goalball dan bulutangkis, serta 8 atlet bola basket untuk pertandingan eksibisi, dimana pertandingan dengan menggunakan kursi roda yang telah dirancang khusus.
Wakil Ketua Nasional Paralimpiade Nasional Indonesia (NPCI) Kabupaten Banyumas, Slamet Yulianto mengatakan, lima atlet diberangkatkan untuk memperkuat Kontingen Jawa Tengah(Jateng). Mereka adalah Sapto Yogo Purnomo yang merupakan atlet lari, Vita atlet catur, Lutfi Afandi atlet renang, Lutfi Nur Fendi atlet goalball dan Wartono atlet bulutangkis.
“Sapto Yogo Purnomo merupakan tunadaksa, ia kurang sempurna pada tangannya, kemudian Lutfi Afandi, Vita dan Lutfi Nur Fendi merupakan tunanetra, sedangkan Wartono tunadaksa, yang kurang sempurna pada bagian kakinya”, terang Mame, sapaan Slamet Yulianto kepada Metrojateng.com, Selasa (8/10/2024).
Meskipun penyandang disabilitas, namun para atlet NPCI Banyumas ini menyimpan banyak prestasi. Sapto misalnya, merupakan peraih medali perunggu dalam kejuaraan dunia di Paris. Dan pada ajang Asean Paralipik, ia mendapatkan medali emas.
“Kita optimis atlet NPCI Banyumas akan mampu menyumbangkan emas untuk Kontingen Jateng, terutama dari cabor atletik dan renang”, tuturnya.
Perekrutan Atlet
Lebih lanjut Mame menjelaskan, NPCI Banyumas sudah berdiri sekitar 2,5 tahun dan saat ini ada 49 atlet disabilitas yang tergabung di dalamnya. Mame mengakui, jika perekrutan atlet disabilitas ini, sedikit menemui kendala, teruma dalam hal memupuk rasa percaya diri mereka, serta ada kecenderungan pihak keluarga tidak memberikan support dan justru menutupinya.
“Sebagian besar atlet NPCI Banyumas merupakan penyandang tunadaksa. Untuk perekrutan atlet memang sedikit terkendala, namun dengan pembagian bonus Peparnas nanti, semoga dapat menjadi pemicu semangat para atlet disabilitas”, harapnya.
Mame mamaparkan, para atlet disabilitas, jika mendapatkan pembinaan yang baik, maka peluang untuk mengukir prestasi lebih terbuka dibandingkan atlet biasa, mengingat persaingan tidak terlalu ketat. Sehingga, pihaknya berharap, ke depan akan muncul atlet-atlet disabilitas yang siap menjalani pelatihan dan mendapat dukungan dari keluarga serta lingkungannya. (ADV)