METROJATENG.COM, SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sebentar lagi memasuki usia 79 tahun, sama sepeti usia negara ini. Berdasarkan putusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Pemprov Jateng terbentuk pada 19 Agustus 1945, bersama dengan tujug provinsi lain.
Pada putusan PPKI itu, disebut delapan provinsi yang terbentuk adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Borneo, Sunda Kecil, Sulawesi dan Maluku.
Sebagai provinsi bari, Jateng dipimpin oleh gubernur pertama yaitu Raden Pandji Soeroso. Masa jabatan Gubernur Pandji Soeroso berakhir pada Oktober 1945, yang kemudian digantikan oleh Raden Mas Tumenggung Wongsonegoro sampai 1949.
Berikutnya, pemerintahan di Jawa Tengah dilanjutkan oleh Raden Boedijono (1949-1954). Gubernur RMTP Mangoennegoro (1954–1958), Gubernur R Soekardjo Mangoenkoesoemo (1958–1960), Gubernur Mochtar (1960–1966), Gubernur H Munadi (1966-1974), Gubernur H Soepardjo Roestam (1974–1983).
Selanjutnya, Gubernur H Ismail (1983–1993), Gubernur H Soewardi (1993–1998), Gubernur H Mardiyanto (1998–2007), Gubernur H Ali Mufiz (2007–2008), Gubernur H Bibit Waluyo (2008–2013), Gubernur H Ganjar Pranowo (2013-2023). Dan mulai 5 September 2023, Jawa Tengah dipimpin oleh Penjabat Gubernur Nana Sudjana.
Penetapan 19 Agustus sebagai hari jadi Provinsi Jawa Tengah, tidak lepas dari sumbangsih pikir warga Jateng, tokoh, dewan perwakilan rakyat daerah, hingga Pemprov Jateng. Mengingat sebelumnya, HUT Pemprov Jateng diperingati pada tanggal15 Agustus.
Comments are closed.