Pelaku UMKM Jateng Antusias Ikuti Pameran di Bali
METROJATENG.COM, DENPASAR – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Tengah (Jateng) antusias mengikuti Kontak Kerja dan Pameran, yang digelar Pemerintah Provinsi dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, di Trans Studio Mal Denpasar Bali. Mereka berharap gelaran ini dapat membuka peluang pasar ekspor untuk produknya.
Seperti dituturkan salah satu pelaku UMKM batik asal Cilacap, Euis Rohaini. Pada pameran kali ini, Euis membawa produk fesyen batik dalam bentuk kain dan pakaian yang menjadi andalannya. Euis mengaku optimistis kerja sama dengan buyer bakal terjalin, mengingat sehari sebelum pameran dibuka, sudah ada lima buyer dari Bali yang melakukan penjajakan.
“Kali ini saya membawa batik karena ingin mengenalkan batik produksi saya lebih luas lagi, syukur kalau bisa menembus pasar ekspor”, tuturnya, Minggu (21/7/2024).
Hal serupa juga disampaikan Liana, pemilik Sukarno Batik dari Banjarnegara. Menurutnya, Bali menjadi salah satu wilayah yang diincar, untuk perluasan pemasaran produk batiknya. Liana pun merasa beruntung, berhasil lolos kurasi dan digandeng mengikuti Kontak Bisnis dan Pameran di Pulau Dewata ini.
“Targetnya dapat buyer, mencari reseller, minimal bisa memasarkan batik setiap bulan. Saya ingin menyasar cottage-cottage di Bali juga, membuka link kerja sama dengan pemilik cottage”, ucapnya.
Liana menyambut baik antusiasme masyarakat Bali, untuk hadir dan melihat produknya. Bahkan pakaian yang ditampilkan saat peragaan busana, sudah langsung ditawar dan laku terjual.
“Paling banyak disukai baju batik sutra serat nanas, langsung banyak yang nawar”, ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Penjabat Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah Shinta Nana Sujana, membuka Kontak Bisnis dan Pameran dalam rangka Pengembangan Pemasaran Produk UMKM ke Pasar Global di Provinsi Bali, Sabtu (20/7/2024). Pameran ini berlangsung selama dua hari, hingga hari ini, Pada hari pembukaan, telah terjalin kesepakatan perjanjian kerja sama B to B, antara tiga UMKM dengan enam buyer senilai Rp 23,21 miliar.
Comments are closed.