Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Deklarasi Pertama, Duet Anies Baswedan – Sohibul Iman Menuai Banyak Spekulasi

METROJATENG.COM, JAKARTA – DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai pertama yang mendeklarasikan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Anies Baswedan – Sohibul Iman menjadi pilihan PKS.

Banyak spekulasi berkembang atas deklarasi PKS tersebut. Mengingat sebelumnya juru bicara PKS, Ahmad Mabruri menyebut PKS sepakat mengusung kader sendiri sebagai calon gubernur DKI, yaitu Sohibul Iman. Namun, hanya berselang dua hari, keputusan tersebut berubah dan menduetkan Anies-Sohibul.

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengatakan, meskipun tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri, namun pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan beberapa partai. Dan pasangan Anies-Sohibul mendapat sinyal positif dari beberapa partai politik.

“Kita telah berkomunikasi dengan Partai NasDem dan mendapatkan sinyal positif”, ucapnya.

Langkah PKS mendeklarasikan pasangan calon ini mendapat beragam tanggapan, meskipun PKS mengklaim mendapat sinyal positif. Wasekjen PKB, Syaiful Huda mengatakan, langkah PKS masih membutuhkan 4 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon. Sehingga langkah PKS yang langsung mengusung pasangan calon dinilai kurang proporsional.

“Jika sudah mengumumkan pasangan calon, artinya sudah bisa mengusung sendiri, padahal faktanya masih butuh koalisi. Partai yang akan berkoalisi tentu berpikir ulang, karena kursi calon gubernur dan calon wakil gubernur seolah sudah dikuasai oleh PKS”, tuturnya.

Meskipun menjadi partai pemenang Pemilu Legislatif 2024 di Jakarta, namun PKS masih membutuhkan koalisi untuk bisa mengusung calon sendiri. PKS baru mengantongi 18 kursi di DKI Jakarta, masih butuh 4 kursi untuk mencapai ambang batas 20%.

Belum Final

Ketua DPP PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga memiliki keyakinan, jika duet Anies-Sohibul belum final dan masih terbuka peluang untuk bernegosiasi. Sebab, tidak ada partai yang bisa mengusung pasangan calon sendiri dalam Pilkad DKI Jakarta 2024. semua butuh koalisi untuk mencapai ambang batas 20%.

“Karena belum memenuhi persyaratan, maka bisa dibilang keputusan tersebut belum final. Berdasarkan hasil Pileg 2024, tidak ada partai politik yang meraih 20 persen dari total kursi di DPRD DKI Jakarta”, ucapnya.

Comments are closed.