Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Adu Haru Pegiat Sosial Kartika Widjaya dan Palupi Noya di SLB Kuncup Mas

0

METROJATENG.COM, BANYUMAS – Aktivitas anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) Kuncup Mas di Kecamatan Banyumas, mampu mengundang haru para pegiat sosial yang mengunjungi mereka, Jumat (31/5/2024). Salah satunya adalah Retno Palupi Noya, yang mengaku sangat terharu melihat pertunjukan musik anak-anak istimewa ini.

“Terus terang saya diajak Ibu Kartika Widjaya dari Puhua untuk berkunjung ke SLB Kuncup Mas ini. Dan melihat semangat anak-anak ini, saya sangat terharu, sangat menginspirasi. Anak-anak luar biasa yang dianugerahkan kepada orang tua yang juga istimewa, harus diberikan ruang untuk mengembangkan diri dan itu menjadi tanggung jawab kita semua”, ucap istri presenter kondang, Andy F Noya ini.

Palupi menekankan, kecerdasan tidak hanya sebatas intelektual saja. Tetapi apa yang dimiliki anak-anak istimewa ini, jika mendapat ruang untuk berkembang, akan menjadi sebuah kecerdasan. Seperti anak-anak yang bisa bermain musik, ada pula yang mempunyai kemampuan bernyanyi, semua itu merupakan bentuk kecerdasan.

“Anak-anak ini harus selalu disuport, supaya mereka tahu bahwa mereka juga berguna dan berharga di mata orang lain. Semua anak mempunyai masa depan, sekalipun kondisinya dalam keterbatasan”, tegas Palupi.

Ibu tiga anak ini juga menyatakan apresiasinya terhadap kepedulian Puhua, dimana tidak hanya yayasan yang bergerak, namun para siswa juga diajak untuk berinteraksi dengan para siswa SLB.

Rasa haru juga disampaikan Sekretaris Yayasan Puhua, Kartika Widjaya ketika melihat ada siswa tuna netra yang suaranya sangat bagus saat bernyanyi. Menurutnya, butuh effort lebih untuk bisa memotivasi anak berkebutuhan khusus supaya bisa mengembangkan bakat dan minatnya.

“Guru-guru di SLB ini sangat luar biasa, dengan penuh kesabaran mendampingi dan mengajari mereka setiap hari, sehingga anak-anak ini bisa menemukan kelebihannya dan kemudian dikembangkan. Ini interaksi yang luar biasa dan sangat mengharukan bagi kita”, ucapnya.

Caption Foto : Pegiat sosial Kartika Widjaya (kaos biru) dan Retno Palupi Noya (baju hijau) saat berkunjung ke SLB Kuncup Mas, Jumat (31/5/2024). (Foto ; Hermiana).

 

Minim Pengajar

Sementara itu, salah satu guru di SLB Kuncup Mas, Tri Ambar mengatakan, ada 157 siswa yang sekarang belajar di SLB Kuncup Mas. Mereka terbagi dalam empat kategori yaitu kelas A yang mengalami hambatan penglihatan, kelas B hambatan pendengaran, kelas C hambatan intelektual dan kelas D hambatan daksa.

Dengan jumlah siswa sebanyak itu, tenaga pengajar yang dimiliki hanya 18 orang. Sementara, idealnya bagi anak berkebutuhan khusus, satu guru maksimal memegang 5 siswa. Tetapi di SLB Kuncup Mas ini, satu guru bisa mengampu hingga 10-12 siswa.

“Kedatangan rombongan dari Puhua ini sangat menggembirakan anak-anak. Mereka bisa refresing, belajar di luar kelas ataupun belajar dengan didampingi siswa Puhua, merupakan hal baru yang menyenangkan bagi mereka”, kata Ambar.

Yuki, siswa kelas 12 Puhua School yang mendampingi siswa SLB menggambar mengatakan, meskipun di awal sempat kesulitan untuk berkomunikasi, namun akhirnya bisa saling memahami. Yuki mendampingi Icha, siswa SLB yang mempunyai hobi menggambar.

“Icha sangat antusias menggambar, hanya saja ia tidak mau mengikut intruksi, tetapi lebih memilih menggambar berdasarkan imajinasinya sendiri dan hasilnya bagus serta rapi”, ungkapnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.