H-5 Lebaran, Pemudik Mulai Berdatangan di Wilayah Jateng
METROJATENG.COM, TEGAL – Memasuki H-5 Lebaran, pemudik mulai berdatangan di berbagai wilayah Jawa Tengah (Jateng). Di Stasiun Kota Tegal misalnya, hari ini, Jumat (5/4/2024), tercatat ada 4.000 penumpang yang turun.
Sekda Jateng, Sumarno, saat melakukan pemantauan arus mudik bersama unsur Forkopimda di Tegal mengatakan, personel dan fasilitas untuk melayani pemudik yang masuk ke wilayah Jateng sudah siap. Mulai dari petugas keamanan hingga tenaga kesehatan.
“Dari pantauan kita pada beberapa lokasi, kesiapan menyambut arus mudik sudah cukup baik. Hanya kepada petugas saya berpesan, agar menjaga kesehatan dalam melayani penumpang”, ucapnya.
Pada beberapa ruas jalan, lanjutnya, pihak kepolisian telah merencanakan rekayasa lalu lintas. Seperti, di ruas tol Pejagan-Brebes, yang telah disiapkan untuk mengurai kendaraan, yang hendak ke arah Semarang atau menuju Purwokerto.
“Rekayasa lalu lintas ini dilakukan, untuk mengurai kepadatan kendaraan, sehingga kita berharap, pemudik mematuhi petugas di lapangan”, tuturnya.
Penumpang
Kepala.Stasiun Kota Tegal, Muhammad Zulfaroqi mengatakan, sudah ada ribuan orang dari Jakarta yang turun di stasiun tersebut. Namun, belum mencapai puncaknya.
“Pantauan kami ada 4.000 penumpang yang turun, dari Jakarta ke Tegal hingga di H-5 Lebaran. Perkiraan puncak arus mudik terjadi pada tanggal 7-8 April 2024”, terangnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Terminal Tipe A Mangkang, Reno Adi Pribadi yang menyebut, hingga H-5 terjadi fluktuasi jumlah penumpang turun. Ia memperkirakan, arus mudik untuk transportasi bus dimulai pada 5 April, hingga mencapai puncak pada 7 April 2024.
“Kita prediksi pada musim angkutan Lebaran 2024 tahun ini, akan ada sejumlah 10.727 orang penumpang yang turun di Terminal Mangkang. Jumlah ini naik 12 persen dibandingkan 2023, yang mencapai 9.578 orang”, jelasnya.
Sekda Sumarno berharap, masuknya pemudik ke Jateng, akan mampu menggerakkan roda perekonomian warga. Dengan proyeksi 55 persen peningkatan jumlah pemudik, diperkirakan berimbas pada perputaran uang yang mencapai lebih dari Rp17 triliun.