Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Wujudkan Zero Emisi, Pemerintah Gandeng Akademisi Unsoed

METROJATENG.COM, PURBALINGGA – Dalam rangka mewujudkan “Net Zero Emissions” atau nol emisi karbon di tahun 2060, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menggandeng akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Gigih Udi Atmo menyampaikan, pihaknya menerapkan strategi pentahelix dengan berkolaborasi bersama unsur akademisi, pemerintah daerah, media, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta Badan Usaha.

“Kami berharap dengan adanya kerja sama dengan akademisi dari Unsoed, kami bisa menyiapkan sumber daya mahasiswa yang mumpuni untuk membantu program transisi energi. Baik dalam konservasi energi, maupun kendaraan listrik berbasis baterai”, kata Gigih saat menghadiri pendampingan teknis pertama untuk penerapan manajemen energi dan sosialisasi konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik, di gedung Dekanat Fakultas Teknik Unsoed, Jumat (26/1/2024).

Pada kesempatan tersebut, Gigih juga mengucapkan terima kasih, karena Unsoed sudah bersedia menjadi salah satu role model dalam penerapan manajemen energi di kampus. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam rangka dekarbonisasi.

“Sepertiga dari target dekarbonisasi adalah dari kegiatan efisiensi dan kerja sama ini membantu menurunkan intensitas energi sesuai kebijakan energi nasional, yakni bahwa kita harus menurunkan intensitas energi 1% per tahun dan kita sudah on the track dengan capaian angka penurunan intensitas energi 17% di tahun 2025”, terangnya.

Solar Cell

Rektor Unsoed, Akhmad Sodiq menyampaikan, seluruh bangunan baru di Unsoed telah menggunakan teknologi solar cell sebagai wujud komitmen pihak universitas dalam konservasi energi. Unsoed tidak hanya melakukan konservasi saja, tetapi juga menggali sumber-sumber energi baru seperti biogas, angin, dan air walaupun masih dalam skala kecil

“Kami menyambut baik terjalinnya kerja sama ini dan terkait penerapan PP 33 Tahun 2023, kita sudah menerapkannya di kampus”, tuturnya.

Sementara itu, dalam paparannya, Tenaga Ahli Konversi Sepeda Motor Listrik, Bambang Istianto mengatakan, pendampingan teknis ini bertujuan juga untuk mempercepat capaian Net Zero Emissions, mengingat bahwa puncak permintaan kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) di Indonesia diproyeksikan akan terjadi pada tahun 2035 mendatang.

Comments are closed.