Kampanye Pilah Pilih Ajak Anak Muda Suarakan Isu Lingkungan
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Melalui roadshow di berbagai kota, termasuk Purwokerto, Kampanye Pilah Pilih mengajak anak-anak muda untuk menyuarakan isu lingkungan di daerah masing-masing supaya isu tersebut menjadi agenda prioritas dari para calon presiden hingga calon legislatif dan DPD.
Project Lead Kampanye Pilah Pilih sekaligus perwakilan Umat untuk Semesta, Elok F. Mutia mengatakan, tujuan dari kampanye pilah pilih adalah untuk menyuarakan keresahan isu lingkungan di daerah yang dirasakan oleh anak muda. Dan bagi calon presiden maupun calon anggota legislatif, harus mendengarkan suara anak muda, karena 56,45 persen swing voters di Indonesia memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan.
“Melalui roadshow yang kami lakukan di berbagai kota dan sebuah platform survey yang kami kembangkan di pilahpilih.id, kami ingin menggali apa saja keresahan mereka terkait isu lingkungan di daerah masing-masing. Karena terbukti seperti di sesi debat kemarin, isu lingkungan yang dibahas polusi udara, sedangkan melalui diskusi hari ini di Kabupaten Banyumas, kita temukan bahwa isu polusi udara bukanlah prioritas utama, tetapi justru masalah kekeringan yang mereka hadapi”, jelasnya.
Anak muda dan umat Islam, lanjut Mutia, memiliki potensi suara yang besar dalam kontestasi politik menjelang Pemilu 2024. Di sisi lain, isu perubahan iklim dan lingkungan belum menjadi agenda prioritas dalam visi misi calon presiden, wakil presiden hingga calon legislatif di tingkat pusat maupun daerah.
Padahal, di berbagai daerah dampak dari perubahan iklim dan permasalahan lingkungan banyak dirasakan langsung oleh masyarakat akar rumput, seperti kasus kekeringan dan sampah yang terjadi di Kota Purwokerto. Karenanya dalam talkshow Kampanye Pilah Pilih dengan tema, ‘Suarakan Perubahan Iklim dari Perspektif Islam bersama Swing Voters’ di Auditorium FISIP Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto ini, suara keresahan anak-anak muda terkait isu lingkungan diharapkan bisa sampai kepada calon pemimpin bangsa.
“Melalui Kampanye Pilah Pilih, kami berharap suara keresahan anak muda tentang permasalahan iklim di daerahnya masing-masing dapat terdengar dan mendapatkan perhatian dari para kandidat, sehingga para pemilih muda dapat memilih pemimpin yang rahmatan lil alamin, pemimpin yang menjadi rahmat untuk alam semesta”, kata Mutia.

Kekeringan
Pada kesempatan tersebut, Founder Sedekah Bumi Gumelar dan Kader Konservasi Jawa Tengah, Widodo Hermanto menyampaikan berbagai permasalahan lingkungan yang ada di kawasan Banyumas, mulai dari sampah, tambang hingga kekeringan.
“Di tahun ini sejak Agustus hingga Desember saja pihak BPBD saja telah menyalurkan 7.211.000 liter air bersih kepada warga. Ini membuktikan bahwa di daerah kami terjadi kekeringan cukup parah dalam beberapa waktu terakhir”, terangnya.
Untuk membantu mengatasi masalah kekeringan yang terjadi sejak 2017, ia mendirikan gerakan Sedekah Bumi. Gerakan ini menginisiasi penguatan sumber mata air secara mandiri dengan cara menanam pohon buah di sekitarnya.
Sementara Dosen FIKES Unsoed, Agnes Fitria Widiyanto, S.KM. M.Sc. menyatakan, isu lingkungan dan perubahan iklim memiliki kaitan dengan masalah kesehatan dan pangan. Sumber pangan dari pertanian dan juga lauk hasil tangkapan nelayan misalnya bisa terdampak oleh perubahan iklim melalui kekeringan dan terganggunya ekosistem.
Founder dan Research Manager Dai Muda Indonesia, Alfan Maulana Akbar menambahkan, selama proses kampanye ini, anak muda muslim dapat memperhatikan rekam jejak dan visi misi pasangan calon presiden dan calon wakil rakyat yang akan dipilihnya. Karena, untuk mewujudkan perubahan dibutuhkan campur tangan kebijakan pemerintah dan legislatif.
“Karena perubahan kebijakan di bidang iklim tidak cukup dilakukan secara individu tetapi juga harus dilakukan secara terstruktur, sehingga teman-teman harus lebih jeli dan rasional memilih siapa presiden dan wakil rakyat kita”, ucapnya.
Roadshow Pilah Pilih telah digelar di kota Malang, Yogyakarta, Semarang, dan di Purwokerto digelar hari ini. Roadshow ini masih akan berlanjut ke beberapa kota lainnya. Suara dan keresahan anak muda yang terserap akan dikumpulkan bersama poin-poin rekomendasi yang akan diserahkan kepada kandidat calon presiden maupun tim suksesnya di bulan Januari 2024.
Comments are closed.