Aman : Edukasi Literasi Keuangan Jadi Immunisaai Penipuan Berkedok investasi
OJK Jadikan Lurah dan Kades Garda Terdepan Agen Literasi
METROJATENG.COM. MAGELANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jateng-DIY dalam.upaya mencegah masyarakat terjerat penipuan berkedok investasi dan pinjaman online (Pinjol) ilegal, terus melakukan edukasi literasi keuangan ke masyarakat. Edukasi ini dilakukan dengan melibatkan lurah dan kepala desa menjadi agen literasi.
Kepala OJK Kantor Regional 3 Jateng-DIY Aman Santosa menegaskan, konsep edukasi ini seperti jogo tonggo dalam menghadapi pandemi Covid-19. , jogo tonggo ini dalam konteks untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di setiap desa.
“Ibaratnya Covid kemarin, sekarang. yang namanya penipuan berkedok investasi itu virusnya, dan edukasi ini imunisasinya,” jelas Aman.
Pusat informasi keuangan akan didirikan di setiap desa, kelurahan. kecamatan berkolaborasi dengan industri keuangan (IJK). Pamong atau aparat desa akan terlibat aktif untuk memberikan pencerahan dan edukasi kepada warganya.
“Program pelibatan lurah atau kepala desa sebenarnya sudah dilakukan OJK Yogjakarta, dan pada Desember mendatang akan diujicobakan di Wonosobo. Para lurah dan kades jadi agen literasi di tingkat bawah, dan jadi garda terdepan untuk memerangi bisnis pincol ilegal atau investasi bodong yang sudah beroperasi hingga pedesaan,” ujar Aman Santosa dalam forum grup diskusi tentang literasi dan inklusi keuangan di Magelang, Kamis (24/11) petang.
Menurut Aman, banyak petani, pemilik penggilingan padi dan usaha warga desa harus dibentengi dari praktik pinjol ilegal dan investasi bodong. Hal ini dikarenakan penipuan berkedok investasi dan pinjol ilegal kini sudah merebak hingga desa desa, sehingga sangat meresahkan masyarakat.
Menghadapi persoalan tersebut edukasi literasi dan inklusi keuangan menjadi sangat penting. Untuk itu, OJK membentuk Satgas Waspada Investasi serta melibatkan lurah sebagai agen literasi keuangan, bahkan dii Solo, OJK sudah menggandeng Babinsa dan Babinkamtibmas selaku organ TNI dan Polri di tingkat kecamatan untuk membantu melakukan edukasi ke masyarakat.
Menurut Aman, selain memberikan edukasi soal literasi keuangan, lurah dan kades juga merangkap menjadi penerima laporan jika ada warga desa yang menjadi korban pinjol ilegal atau investasi bodong.
“Jadi bukan lurahnya yang diedukasi, tapi mereka ikut bertanggung jawab jika ada warga desa sampai tertipu Pinjol atau investasi bodong,” ujarnya.
Namanya lurah tentu tidak ingin warganya tertipu investasi bodong, sehingga lurah ini akan memberikan edukasi , agar warganya tidak tertipu. Lurah harus mampu memberikan edukasi kepada warganya agar tidak terjebak investasi bodong. dan lainnya.
*OJK dan IJK berkomitmen untuk semakin baik kinerjanya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang tantangannya makin berat. Sehingga pendirian pusat informasi literasi dan inklusi keuangan di setiap desa menjadi sangat penting untuk memudahkan akses keuangan masyarakat,” tutup Aman. (tya)