Dorong Pertumbuhan Pendapatan dan Laba, SIDO Akan Tambah Produk Baru
Perkuat jaringan penjualan online dan Offline
METROJATENG.COM, SEMARANG – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyiapkan strategi jitu untuk menggenjot peningkatan laba pada tahun ini. Strategi tersebut diantaranya dengan menambah produk baru dan memperkuat distribusi penjualan baik ofline maupun online.
Hal ini dilakukan setelah sebelumnya pada semester I/2022 kinerja penjualan turun 2,58% menjadi Rp1,61 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp1,65 triliun.
Direktur Utama Sido Mucul David Hidayat mengatakan manajemen telah menyusun rencana penerapan strategi baru, sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih. Diantaranya dengan melakukan penyempurnaan jalur distribusi baik MT maupun GT serta B to C melalui penjualan online serta melakukan efisiensi.
Disisi lain peningkatan efisiensi khususnya ditekankan pada penurunan Cost of Goods Sold (COGS) atau Harga Pokok Penjualan (HPP). Penurunan harga bahan baku sedikit demi sedikit telah dirasakan, namun manajemen juga telah melakukan beberapa inisiatif di antaranya merubah mekanisme penggunaan mesin-mesin untuk mencapai effisiensi yang maksimal.
SIDO juga akan mebambah oultet baru seiring dengan bertambahnya sub distributor terutama di area yang masih belum tergarap secara maksimal. Selain itu perseroan juga mendorong ketersediaan barang terutama di level grosir dan retailer, selalu tersedia di semua level distribusi channel dan menambah produk baru. Sehingga diharapkan peningkatan penjualan akan tercapai.
“Perseroan berencana untuk meluncurkan produk baru pada September ini. Produk tersebut sampai saat ini masih dalam tahap pipelining dan diharapkan dapat berkontribusi pada kuartal IV/2022,” ujar David, Kamis (22/9).
Tidak hanya itu, tutur David, dalam rangka menggenjot penjualan online, perusahaan juga mulai meningkatkan spending di digital marketing untuk produk-produk fokus serta produk yang banyak diminati konsumen.
David menuturkan kinerja manajemen Sido Muncul masih sangat bagus, hanya saja tidak bisa dibandingkan dengan 2021 dimana lonjakan dahsyat akibat varian Delta ini yang mendorong peningkatan penjualan yang luar biasa.
“Permintaan akan produk kami (perusahaan) kembali normal, bahkan dengan kenaikan inflasi yang mengakibatkan melemahnya daya beli masyarakat, penjualan masih cukup stabil (normal). Target pertumbuhan penjualan yang diharapkan tercapai hingga akhir tahun ini masih dalam proses revisi,” tutur David.
Menurutnya, pertumbuhan positif penjualan ekspor dan anak perusahaan memberikan kontribusi yang positif bagi pendapatan perseroan. Dengan kondisi apapun, manajemen terus berupaya meningkatkan kinerja, yang memang secara konsisten terus dilakukan.
“Manajemen optimis dengan kondisi perekonomian saat ini. Beberapa hal yang menjadi katalis positif, di antaranya melandainya pandemi Covid-19, mobilitas yang semakin membaik, kegiatan bisnis, tempat hiburan kembali normal dan kemudahan dalam melakukan perjalanan, serta gaya hidup masyarakat yang lebih sehat,” ujar David.
David menambahkan, laju bisnis di tahun 2021 lalu tidak bisa dijadikan acuan untuk pertumbuhan tahun ini, saat itu manajemen telah melakukan berbagai strategi menyikapi lonjakan permintaan hingga menuntut kinerja untuk gerak cepat supaya dapat memenuhi permintaan pasar. Demikian juga dengan tahun 2022 , manajemen tetap sigap menghadapi perubahan permintaan pasar, baik lokal maupun global.
SIDO juga bakal membagikan dividen hingga 90% dari total laba bersih tahun ini. Namun jumlah nominal masih menunggu keputusan direksi dan rencananya dividen interim akan dibagikan pada November atau Desember tahun ini. (tya)