BI Jateng Serahkan Batuan Dua Unit Ambulans Ke Undip
METROJATENG.COM, JAKARTA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dalam membantu meningkatkan ketersediaan fasilitas kesehatan sebagai upaya mitigasi naiknya kembali kasus Covid-19, menyerahkan dua unit ambulans kepada Universitas Diponegoro (Undip). Meski perkembangan dalam beberapa periode terakhir, kasus COVID-19 di Kota Semarang serta Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya tercatat terus berkurang dan kondisi kesehatan masyarakat menunjukkan arah yang semakin membaik, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan.
“Kita tetap harua waspada, meski Covid sudah melandai, munculnya gelombang pandemi pada waktu-waktu tertentu seperti libur akhir tahun 2021 dan tahun baru 2022 tetap perlu diwaspadai,” ungkap Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Provinsi Jateng Pribadi Santoso, usai menyerahkan dua unit ambulans kepada Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama SH M Hum.
Bantuan ini menurut Pribadi Santoso merupakan sinergi Bank Indonesia dengan beberapa stakeholder. Sinergi diwujudkan antara lain melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang merupakan salah satu program kontribusi nyata dari Bank Indonesia untuk memberikan pemikiran dan solusi membantu meningkatkan aktivitas pemberdayaan masyarakat.
Adapun program PSBI yang diselaraskan dengan program BI Mengajar diberikan dalam bentuk 2 (dua) unit mobil ambulance kepada Universitas Diponegoro.
” Kami berharap Kontribusi positif Bank Indonesia ini dapat bermanfaat secara optimal untuk peningkatan fasilitas kesehatan di lingkungan Universitas Diponegoro khususnya di Rumah Sakit Nasional Diponegoro,” tambah Pribadi Santoso usai menyerahkan dua unit mobil ambulans . di halaman Gedung Widya Puraya Kampus Undip.
Rektor Undip Prof Yos Johan Utama menambahkan, bantuan dua mobil ambulan bisa melengkapi sarana kesehatan yang telah ada di RS Nasional Diponegoro milik Undip. Mobil ambulan akan memberikan pelengkap sarana kesehatan pada saat dilakukan kegiatan lapangan, karena ambulans ini sangat dibutuhkan, lebih- lebih saat pandemi Covid.
“Ambulans ini, satu akan digunakan di RSND, dan satu lagi untuk Rusunawa yang dihuni 500 mahasiswa. Kami berharap, dua mobil ambulan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng itu dapat membantu RSND maupun melayani civitas akademi di Undip,” tambahnya.
Selain memberikan dua unit ambulans, Bank Indonesia Perwakilan Jateng juga menunjuk Undip sebagai pilot project duta QRIS. Piloting kanal pembayaran digital QRIS telah diimplementasikan sejak akhir September 2021 oleh kalangan internal Undip berupa pembayaran denda keterlambatan hingga pembayaran sewa Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) maupun oleh kalangan eksternal seperti pembayaran di SPBU Undip dan Undip Inn (penginapan Undip).
“Dengan dicanangkannya Undip sebagai Duta QRIS hari ini serta dimulainya pembelajaran tatap muka, kami yakin volume transaksi QRIS di wilayah Undip dapat terus meningkat dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh seluruh pengguna baik di kalangan internal Undip maupun kalangan eksternal Undip. Ke depan, kami berharap agar seluruh ekosistem pembayaran yang ada di Undip juga dapat juga memanfaatkan kanal pembayaran digital QRIS dalam setiap kegiatannya agar dapat semakin mendukung proses pembayaran secara cepat, mudah, murah, aman dan handal (atau disingkat dengan CEMUMUAH),” ungkap Pribadi Santoso.
Dijelaskan Pribadi. pandemi COVID-19 telah membawa kita ke suatu lompatan besar menuju digitalisasi pada hampir seluruh sisi kehidupan kita. Jika sebelumnya kita dapat dengan bebas bertransaksi, saat ini diperlukan suatu inovasi pembayaran nir sentuh yang terdigitalisasi.
Untuk itu, Bank Indonesia telah berinovasi dengan menstandarisasikan seluruh Quick Response Code pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Saat ini telah terdapat lebih dari 12 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia. Semarang sendiri saat ini mengalami pertumbuhan merchant QRIS yang sangat signifikan sebesar 109% (yoy) dalam kurun waktu satu tahun, tercatat saat ini terdapat 231.789 merchant QRIS pada Bulan November 2021.
“Kami juga berharap sektor pendidikan juga dapat terus menerapkan digitalisasi. Saat ini, akademisi khususnya di Undip telah fasih dalam memanfaatkan teknologi dengan menggunakan metode pembelajaran digital. Sehingga penerapan digitalisasi ini diharapkan tidak hanya di sektor pembelajaran, namun dalam kehidupan sehari-hari pun dapat mengoptimalkan pemanfataan teknologi dimaksud salah satunya melalui kanal pembayaran non tunai,” tambahnya.(tya)