ChatGPT said:
Related Posts
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
METROJATENG.COM, WONOSOBO – Dieng Caldera Race 2025 bakal digelar bulan Juni. Event ini bukan hanya tentang garis start dan finish. Ia adalah perayaan semangat, ketangguhan, dan kecintaan pada alam. Bertempat di Tambi Tea Resort, Kabupaten Wonosobo, ajang ini mengajak para pelari lintas alam dari berbagai penjuru untuk menjelajahi pesona Dataran Tinggi Dieng, sebuah negeri di atas awan yang menyimpan lanskap eksotis dan kekayaan budaya yang luar biasa.
Rute Dieng Caldera Race membentang melalui lanskap yang dramatis namun menenangkan. Ladang teh yang hijau, kabut pagi yang menggantung rendah di antara bukit-bukit, dan aroma tanah pegunungan yang khas akan menemani setiap langkah pelari. Kawah-kawah aktif, telaga berwarna, hutan pegunungan, serta dataran tinggi yang menyajikan pemandangan 360 derajat, semua menjadi bagian dari pengalaman menyatu dengan alam yang tak tergantikan.
Di sinilah para pelari diuji, bukan hanya dari segi ketahanan fisik, tetapi juga ketangguhan mental. Trek yang menantang membawa pelari menapaki jalur-jalur sempit, menanjak ke ketinggian, lalu menuruni lereng yang memacu adrenalin. Namun di tengah kelelahan, ada ketenangan yang hanya bisa ditemukan saat tubuh menyatu dengan alam.
Event tahun lalu mencatatkan kesuksesan besar dengan banyaknya pelari dari dalam dan luar negeri turut ambil bagian. Rangkaian acara yang dimulai sejak pagi hari hingga menjelang sore menghadirkan berbagai kategori lari, mulai dari 10K, 21K, hingga 42K, menjangkau titik-titik ikonik di kawasan Dieng. Antusiasme peserta tinggi, bahkan banyak yang menyebut ajang ini sebagai salah satu race trail paling indah di Indonesia.
Salah satu momen paling berkesan adalah saat para pelari mencapai puncak Bukit Sikunir menjelang matahari terbit. Cahaya keemasan yang menyinari lembah di bawahnya menciptakan pemandangan magis yang membuat banyak peserta berhenti sejenak, bukan untuk beristirahat, tetapi untuk mengagumi ciptaan alam.
Beberapa pelari juga membagikan pengalaman mereka di media sosial, menyebut race ini sebagai “perjalanan spiritual dengan sepatu lari” dan “meditasi dalam gerak”. Tidak hanya sebagai ajang kompetisi, Dieng Caldera Race tahun lalu juga menjadi ruang perjumpaan antara manusia dan alam, pelari dan masyarakat lokal, dalam suasana yang hangat dan penuh penghargaan.
Dieng Caldera Race tahun ini hadir kembali dengan energi yang lebih besar, rute yang lebih menantang namun tetap menawan, serta pengalaman yang dirancang untuk menggugah rasa dan menyentuh jiwa. Bagi siapa pun yang ingin merasakan kombinasi sempurna antara olahraga, eksplorasi, dan ketenangan batin, ini adalah tempatnya.
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
Comments are closed.