Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Menteri PU Dorong Revolusi Pertanian Lewat Teknologi IPHA

METROJATENG.COM, JAKARTAInovasi di sektor pertanian tengah mendapat angin segar. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, siap menggelar gebrakan besar dengan mendorong penerapan Teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) secara nasional. Teknologi ini disebut-sebut sebagai kunci emas bagi efisiensi pengelolaan air sekaligus lompatan produktivitas pertanian.

“Ini bukan sekadar penghematan air. IPHA adalah masa depan pertanian kita,” tegas Menteri Dody.

Ia menyebut IPHA sebagai inovasi strategis yang akan diperluas melalui jaringan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di berbagai daerah. IPHA bekerja dengan prinsip irigasi berselang (intermittent irrigation), memungkinkan sawah mengalami siklus kering dan basah secara berkala. Hasilnya mencengangkan,  efisiensi penggunaan air meningkat hingga 30%, sementara produktivitas padi bisa melonjak sampai 169% dibanding metode lama.

Tak hanya mengandalkan sistem irigasi fisik, Kementerian PU juga membekali IPHA dengan teknologi digital. Sistem informasi cerdas ini memungkinkan petani mengatur jadwal air, memantau debit sungai, dan menerima peringatan dini jika kekeringan mengintai. “Digitalisasi ini bukan pelengkap, tapi bagian integral dari strategi kami,” ujar Dody.

Bukti nyata keberhasilan IPHA sudah terlihat di Daerah Irigasi Rentang, Jawa Barat—yang mencakup Indramayu, Cirebon, dan Majalengka. Rata-rata panen di sana melonjak ke angka 10,35 ton/ha Gabah Kering Panen (GKP), jauh melampaui standar nasional.

Melihat hasil itu, Menteri Dody tak ragu menginstruksikan perluasan program ke seluruh Indonesia. “Kami akan libatkan pemda, petani, dan semua pemangku kepentingan. Ini tentang masa depan pangan kita,” ujarnya penuh optimisme.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Indonesia kini tengah melangkah menuju era baru—di mana inovasi menjadi senjata utama menjaga ketahanan pangan.

Comments are closed.