Komisi IV DPRD Banyumas Tawarkan Tiga Opsi Pemulangan Jenazah TKW yang Meninggal di Peru
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Kasus kematian Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Banyumas, Yetti Purwaningsih, yang meninggal di Peru, menjadi perhatian serius bagi Komisi IV DPRD Banyumas. Hingga saat ini, jenazah almarhumah belum dapat dipulangkan ke Tanah Air. Dalam upaya untuk menyelesaikan masalah ini, Ketua Komisi IV DPRD Banyumas, Dukha Ngabdul Wasih, menawarkan tiga opsi yang bisa dipilih oleh pihak keluarga.
Dukha menyampaikan hal ini ketika menerima pengaduan dari Mursito, adik almarhumah, di ruang rapat Komisi IV DPRD Banyumas, Rabu (12/3/2025). Dalam pertemuan tersebut, Dhuha menjelaskan tiga opsi yang bisa dipertimbangkan untuk menyelesaikan masalah ini.
Opsi pertama, Komisi IV akan berusaha semaksimal mungkin untuk memulangkan jenazah Yetti Purwaningsih ke Indonesia dengan menggalang dana dari berbagai sumber, termasuk sumbangan dari CSR dan pihak terkait lainnya. Menurut Dhuha, upaya ini akan dilakukan secepatnya agar jenazah bisa segera dimakamkan dengan layak di kampung halaman.
Opsi kedua, jika dana yang terkumpul ternyata tidak mencukupi, Dhuha menyarankan keluarga untuk mengikhlaskan pemakaman almarhumah di Peru. Sisa dana yang ada bisa digunakan untuk menggelar acara doa bersama atau selamatan bagi almarhumah di kampung halaman.
Opsi ketiga, keluarga bisa mengirimkan perwakilan untuk berangkat langsung ke Peru guna menghadiri pemakaman dan memastikan proses pemakaman berlangsung dengan baik.
“Ketiga opsi ini kami tawarkan untuk keluarga almarhumah. Kami sangat memahami bahwa jenazah harus segera dimakamkan, karena sudah lebih dari tiga minggu sejak meninggal dunia,” kata Dukha.
Anggota Komisi IV DPRD Banyumas, Andik Pegiarto pada kesempatan tersebut menegaskan, agar bantuan penggalangan dana bantuan dilakukan dengan maksimal. Selain menggalang dana bantuan dari CSR di wilayah Banyumas, Andik juga meminta agar pihak propinsi turut berkontribusi.
“Di sini hadir pula perwakilan dari propinsi, saya berharap bisa turut berkontribusi, misalnya dengan mengkomunikasikan kepada DPRD Jateng atau pihak lainnya. Saya berharap Disnakerkop Banyumas juga memberikan solusi yang terbaik dan harus diperjelas kembali, apakah jenazah masih boleh dipulangkan atau tidak, mengingat sudah selama 3 minggu,” tegas wakil rakyat dari Partai Golkar ini.
Berharap Dipulangkan
Sementara itu, Mursito, yang mewakili keluarga, mengungkapkan harapannya agar jenazah adiknya dapat segera dipulangkan. Mursito menceritakan bahwa adiknya, yang telah bekerja lebih dari 20 tahun di luar negeri, sempat hilang komunikasi beberapa waktu, namun dalam percakapan terakhir pada 31 Januari 2025, almarhumah menyatakan niatnya untuk pulang ke Tanah Air.
“Adik saya bekerja di toko di Peru, dan saya tidak menuntut apapun dari tempat dia bekerja. Saya hanya berharap agar mereka bisa memberikan santunan yang dapat meringankan biaya pemulangan jenazah, karena biaya yang dibutuhkan masih kurang sekitar Rp 150 juta,” ungkap Mursito
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.