Bantu Petani Melalui Percepatan Penyerapan Beras dengan Melibatkan Perpadi
BERITA ADVETORIAL
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Peningkatan kesejahteraan petani menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Banyumas, khususnya dalam upaya percepatan penyerapan hasil pertanian, khususnya beras. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas, Ir. Jaka Budi Santosa, MM, menegaskan bahwa keterlibatan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) dalam penyerapan gabah dan beras dari petani akan sangat membantu meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses ini.
“Kemarin sudah diadakan rapat koordinasi di pusat, dan Perpadi diberikan tugas strategis untuk menyerap gabah dan beras minimal 20 persen dari kuota penyerapan gabah dan beras secara nasional. Langkah ini tentu akan sangat membantu para petani kita, khususnya yang berada di wilayah Banyumas,” jelasnya.
Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya meringankan beban petani, tetapi juga memperkuat daya saing produk pertanian Banyumas. Dimana penyerapan yang cepat akan mengurangi risiko stok gabah yang menumpuk di tingkat petani, sekaligus memberikan jaminan harga yang lebih stabil. Perpadi, sebagai organisasi yang memiliki jaringan luas dengan penggilingan padi dan pengusaha beras, berperan penting dalam menciptakan sistem distribusi yang lebih efektif.
Pelibatan Perpadi dalam upaya percepatan penyerapan beras ini bertujuan untuk mempercepat pembelian dan penyerapan gabah serta beras dari petani di seluruh Indonesia. Dengan dukungan tersebut, diharapkan target penyerapan gabah sebanyak 3 juta ton setara beras se-Indonesia dapat tercapai, yang tentunya akan mendukung stabilitas ketahanan pangan nasional.
Di Banyumas sendiri, Jaka menyebutkan bahwa target penyerapan gabah yang dilakukan oleh Perum Bulog sekitar 80.000 ton setara beras. Meskipun demikian, berdasarkan data tahun 2024, produksi padi di Kabupaten Banyumas mencapai sekitar 374 ribu ton, yang artinya wilayah ini sudah mengalami surplus beras. Keberhasilan tersebut tentunya memberikan peluang besar untuk memperbaiki kesejahteraan petani dan memperkokoh ketahanan pangan di tingkat lokal hingga nasional.
Target Produksi Padi
Tahun 2025 ini, Dinpertan KP Kabupaten Banyumas menargetkan produksi padi sebesar 375.500 ton, dengan tingkat produktivitas mencapai 5,92 ton per hektar. Untuk mencapai target tersebut, Dinnpertan KP telah menyiapkan sejumlah strategi dan langkah penting. Salah satunya adalah dengan memastikan ketersediaan bibit padi berkualitas yang dapat mendukung produktivitas yang optimal.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan memastikan ketersediaan pupuk sesuai dengan 6 tepat, yaitu tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat harga, tepat waktu, dan tepat tempat. Semua ini bertujuan untuk memberikan dukungan yang maksimal kepada petani dalam menghadapi tantangan musim tanam dan meningkatkan hasil produksi mereka.
Tidak kalah penting, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi serta jalan usaha tani menjadi prioritas utama. Namun, Jaka mengungkapkan bahwa ada tantangan terkait efisiensi anggaran yang tengah diberlakukan oleh pemerintah. Meski begitu, ia menegaskan bahwa anggaran untuk sektor pertanian seharusnya justru ditambah, karena pertanian adalah penopang utama ketahanan pangan dan sektor yang sangat vital untuk keberlanjutan ekonomi daerah.
Pentingnya Edukasi dan Infrastruktur yang Memadai
Jaka juga menyoroti bahwa selain dukungan sarana dan prasarana, edukasi kepada petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sangat diperlukan. Petani tidak hanya membutuhkan pembinaan dalam hal teknis pertanian, tetapi juga dalam pengelolaan usaha tani secara lebih efisien dan berkelanjutan. Keberadaan PPL yang kompeten dapat menjadi jembatan penting dalam penyampaian teknologi dan inovasi terkini yang dapat meningkatkan hasil pertanian.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani adalah keterbatasan dalam akses terhadap informasi yang relevan dan pembelajaran berkelanjutan. Oleh karena itu, penguatan kapasitas SDM di sektor pertanian perlu terus dilakukan, termasuk penyediaan alat dan teknologi pertanian yang lebih modern agar hasil yang dicapai lebih maksimal dan ramah lingkungan.
“Petani kita memang masih memerlukan banyak edukasi, terutama terkait dengan pengelolaan usaha tani yang efisien dan penggunaan teknologi yang tepat. Selain itu, aspek infrastruktur pertanian juga sangat krusial, terutama dalam hal irigasi dan transportasi, yang dapat mendukung proses distribusi hasil pertanian dengan lebih baik,” tambahnya.
Dengan berbagai upaya ini, Dinpertan KP Kabupaten Banyumas berharap dapat menciptakan ekosistem pertanian yang lebih baik, mandiri, dan berkelanjutan, yang pada akhirnya tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memastikan ketahanan pangan yang kokoh bagi masyarakat.
Comments are closed.