Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Prosesi Kirab Pusaka Jadi Wisata Sejarah di Momentum HUT Kabupaten Banyumas ke-454

BERITA ADVETORIAL

METROJATENG.COM, PURWOKERTO – Kabupaten Banyumas kembali menghadirkan kemegahan tradisi dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-454, melalui prosesi Kirab Pusaka yang sukses menarik perhatian ribuan masyarakat dari berbagai penjuru. Prosesi yang berlangsung dengan meriah ini tidak hanya menjadi ajang memperingati hari jadi, tetapi juga menjadi salah satu daya tarik wisata sejarah yang semakin dikenal luas.

Prosesi Kirab Pusaka yang dihelat pada Minggu, (16/2/2025) ini, berlangsung sepanjang jalan dari Pendopo Wakil Bupati Banyumas menuju Alun-Alun Purwokerto. Masyarakat tumpah ruah sepanjang rute yang dilalui kirab, menyaksikan langsung keempat pusaka bersejarah kebanggaan Banyumas tersebut. Kirab ini menjadi lebih istimewa karena masyarakat dapat merasakan langsung kekayaan sejarah yang ada di Banyumas, sekaligus menjadi pengalaman wisata yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.

Keempat pusaka yang dibawa dalam prosesi kirab tahun ini adalah Tombak Kiai Genjring, Keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Keris Kiai Sempana. Masing-masing pusaka ini memiliki nilai historis yang dalam dan menjadi simbol kebesaran serta kejayaan Banyumas di masa lalu.

Wisata Sejarah

Prosesi dimulai dengan penyerahan Tombak Kiai Genjring dari Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar, kepada Suba Manggala yang diperankan oleh Camat Banyumas, Oka Yudhistira, di halaman Pendopo Wakil Bupati Banyumas. Setelahnya, keempat pusaka tersebut diarak bersama 31 foto para bupati Banyumas terdahulu, disertai dengan 780 personel Forkompinda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang turut memeriahkan kirab.

Caption Foto : Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar menyapa masyarakat sepanjang jalan di Kirab Pusaka, Minggu (16/2/2025). (Foto : Dok.Prokompim).

 

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Setia Rahendra mengatakan, kirab pusaka ini menjadi wisata sejarah yang disaksikan puluhan ribu masyakarat. Tidak hanya dari Banyumas saja, tetapi banyak pula wisatawan luar kota yang turut menyaksikan.

“Kirab Pusaka ini menjadi daya tarik wisata sejarah yang sangat diminati oleh masyarakat, baik dari dalam maupun luar Banyumas. Ini menjadi agenda rutin yang selalu dinanti oleh masyarakat, dan kami berharap semakin banyak orang yang datang untuk menyaksikan dan merasakan kekayaan budaya serta sejarah Banyumas,” tuturnya.

Urut-urutan kirab diawali dengan prosesi manggala yudha, diikuti dengan pengibaran lambang daerah Banyumas, kemudian diaraklah Tombak Kiai Genjring yang dibalut dengan umbul-umbul. Setelah itu, dilanjutkan dengan diaraknya Keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Keris Kiai Sempana, masing-masing memiliki cerita tersendiri yang berkaitan dengan sejarah panjang Kabupaten Banyumas.

Keris Kiai Gajah Endro, salah satu pusaka yang mendapat perhatian khusus, merupakan keris pertama yang dimiliki oleh Joko Kahiman, yang juga merupakan Bupati pertama Kabupaten Banyumas.

“Setiap pusaka ini memiliki makna mendalam dan berhubungan erat dengan sejarah perkembangan Kabupaten Banyumas. Bukan hanya sebagai benda bersejarah, namun juga simbol dari keberanian, perjuangan, dan kebijaksanaan para pemimpin Banyumas,” kata Rahendra.

Meningkatkan Ekonomi Daerah

Selain sebagai bagian dari ritual budaya dan peringatan HUT Kabupaten Banyumas, prosesi Kirab Pusaka ini juga turut berperan dalam menggerakkan perekonomian daerah. Menurut Pj Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar, acara ini membawa dampak positif tidak hanya bagi masyarakat yang hadir, tetapi juga bagi sektor pariwisata lokal.

“Kirab Pusaka ini juga berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, terutama bagi para pedagang dan sektor pariwisata yang mendapat keuntungan dari banyaknya pengunjung luar kota yang datang. Acara ini memang sudah menjadi agenda rutin yang turut menghidupkan ekonomi daerah,” ujar Iwanuddin.

Pj Bupati berharap, dengan adanya acara ini, masyarakat Banyumas dapat terus menikmati kesejahteraan dan kemakmuran. Ia juga berharap seluruh warga Banyumas diberikan kesehatan dan kebahagiaan yang berkelanjutan.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Banyumas yang telah berpartisipasi dalam kesuksesan acara ini. Semoga kita semua diberi kesehatan, kemakmuran, dan rezeki yang berlimpah,” kata Iwanuddin dalam sambutannya.

Caption Foto : Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Setia Rahendra mengikuti Kirab Pusaka, Minggu (16/2/2025). (Foto : Dok.Dinporabudpar).

 

Peningkatan Popularitas Wisata Sejarah Banyumas

Kepala Dinporabudpar Banyumas menambahkan, seiring dengan berkembangnya minat masyarakat terhadap budaya dan sejarah, Kirab Pusaka Banyumas diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik utama dalam peta pariwisata Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Kehadiran ribuan pengunjung dari luar daerah juga menjadi indikasi bahwa Banyumas memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya dan sejarah.

Banyumas bukan hanya dikenal dengan kekayaan alamnya, tetapi juga dengan warisan sejarah yang kaya dan tradisi yang terus hidup. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang tertarik untuk mengunjungi Banyumas, prosesi kirab ini bisa menjadi contoh bahwa wisata sejarah dapat memberikan dampak positif yang besar bagi pengembangan ekonomi dan pelestarian budaya daerah.

“Kirab Pusaka ini bukan hanya sebuah acara ritual budaya, tetapi juga menjadi momen penting yang memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Banyumas kepada dunia. Setiap tahunnya, acara ini diharapkan dapat terus berkembang dan menarik lebih banyak perhatian sebagai destinasi wisata sejarah,” pungkas Rahendra.

Comments are closed.