Yuk… Gunakan Cabai Kering dan Pasta Bawang !!!! Masakan Tetap mantap Pedasnya
Upaya BI Jateng Kendalikan Inflasi, Edukasi dan Sosialisasi Penggunaan Cabai Kering
METROJATENG.COM, SEMARANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Tengah secara konsisten melakukan Kampanye Pemanfaatan Cabai Kering dan Bawang Merah Pasta. Kali ini, kegiatan dilakukan dengan menggelar lomba memasak ikan menggunakan bumbu cabai kering dan pasta bawang, yang diikuti 53 pelajar SMK jurusan Tata Boga se-Jawa Tengah, Selasa (12/11/2024), di halaman gedung Gradhika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan Semarang.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, cabai dan bawang merah merupakan komoditas yang memiliki andil dalam menentukan tingkat inflasi. Kenaikan harga cabai dan bawang merah, seringkali menjadi penyumbang inflasi yang cukup signifikan.
“Kegiatan ini sebagai sosialisasi dan edukasi pemanfaatan cabai merah kering dan bawang pasta untuk olahan masakan sehari-hari. Keduanya dapat digunakan sebagai pengganti cabai dan bawang merah segar,” katanya, di sela kegiatan “Central Java Fish Market” 2024 ke 3 di halaman gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (12/11/2024).
Ditambahkan, penggunaan cabai kering dan pasta bawang yang makin masif diharapkan dapat mengendalikan laju inflasi di Jawa Tengah. Edukasi kepada para siswa SMK dalam mengolah ikan dengan penggunaan cabai kering dan pasta bawang ini diharapkan mampu memberikan cita rasa yang enak pada masakan.
“Cabai kering rasanya tetap pedas dan tidak berbeda jauh dengan cabai segar. Hanya saja perlu pembiasaan masyarakat untuk memasak menggunakan cabai kering,” imbuhnya.
Menurut Rahmat, penggunaan cabai kering dan pasta bawang, diharapkan mampu menekan harga kedua komoditas tersebut di saat musim paceklik. Tentunya ini akan sangat menguntungkan petani, karena dengan mengolah cabai segar menjadi cabai kering, harga cabai akan terkendali.
Pada kesempatan ini, Rahmat juga menyampaikan di acara ini juga diadakan ‘Seafood Festival’ dan lomba masak milenial yang diikuti oleh 53 peserta SMK se-Jateng, dengan bahan utama ikan. Para peserta juga ditantang untuk menciptakan rasa yang unik dengan mengolah cabai kering dan pasta bawang tersebut untuk menambah kelezatan masakan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Supriyanto menjelaskan, cabai kering dan pasta bawang merah juga memberikan nilai tambah bagi para petani dan pelaku industri pengolahan. Dengan adanya produk olahan ini, maka cabai dapat disimpan dan didistribusikan dalam jangka waktu lebih panjang.
“Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada musim panen. Saat masa produk banyak, kita olah, sehingga saat paceklik, tidak harus menggunakan cabai dan bawang merah segar yang harganya pasti mahal,” jelasnya.
Salah satu siswa SMK 1 Petarukan Pemalang, Naya (16), yang memasak sate lilit dengan bahan ikan nila mengaku, rasa cabai kering dengan cabai segar tidaklah berbeda. Rasanya tetap pedas, hanya saja untuk cabai kering penggunaannya harus digiling terlebih dahulu atau direbus sebelum digunakan.
“Ini cabai keringnya digiling dulu, berbeda dengan cabai segar yang bisa diuleg langsung,” ujarnya.
Naya yang sebelumnya sudah pernah memasak dengan cabai kering dan pasta bawang mengaku, memasak dengan cabai kering lebih mudah. Misalkan saja untuk tumisan cabai kering tinggal dipotong-potong dengan gunting, dan bisa digunakan untuk tumis kangkung, kacang panjang dan lainnya.
“Gampang kok caranya, tinggal digiling atau dipotong-potong saja,” tukasnya.
Sementara itu, Rizal (17), siswa SMK Kudus, mengaku baru pernah memasak dengan cabai kering. Menurutnya cabai kering rasanya tetap pedas, tidak berbeda dengan cabai segar. Demikian juga dengan pasta bawang.
“Rasa ikan kare saya tetap enak lho, meski pakai bumbu cabai kering,” ucap Rizal, yang sangat setuju penggunaan cabai kering untuk semua masakan.
Menurutnya, penggunaan cabai kering dan pasta bawang tidak harus pada musim paceklik saja, tetapi setiap saat masyarakat bisa menggunakannya. Ini penting, karena dua komoditas ini penyumbang inflasi dan jika harga mahal terpaksa libur makan sambal.
“Cabai kering dan pasta bawang tidak hanya cocok untuk masakan ikan, tetapi juga untuk masakan lain, seperti nasi goreng, tumis taoge dan lainnya,” tandas Rizal, saat lomba memasak aneka ikan dengan bumbu dasar cabai kering dan pasta bawang.(ADV)