GOR Satria ‘Bergoyang’, Pertunjukan 10.000 Lengger Masuk Rekor MURI
Banyumas Inisiasi Hari Lengger Sedunia
METROJATENG.COM, PURWOKERTO – GOR Satria Purwokerto bergoyang dengan tarian 10.000 lengger, Sabtu (23/6/2024). Pertunjukan ini pun masuk dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Acara dengan tajuk ‘Banyumas 10.000 Lengger Bicara’ berlangsung meriah dan diikuti penari lengger dari mulai Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA hingga mahasiswa, perwakilan OPD dan para pegiat lengger Banyumas.
Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro mengatakan, pangelaran lengger ini secara kolosal, akan dilaksanakan setiap tahun. Sebagai event budaya, sekaligus jadi daya tarik wisata.
“Selain melestarikan budaya Banyumas, event ini juga menjadi daya tarik wisata. Acara ini juga melibatkan masyarakat Banyumas, sehingga kemeriahan dan kegembiraan dirasakan bersama-sama”, ucapnya.
Penggagas acara yang juga tokoh Lenger Lanang Riyanto mengatakan, dirinya bersama dengan lengger Banyumas yang tersisa, berkolaborasi dengan Pemkab Banyumas untuk melestarikan lengger. Mengingat, saat ini pegiat lengger sudah banyak berkurang karena faktor usia. Sedangkan, di satu sisi penerus lengger dari kalangan generasi muda masih minim.
Dengan Banyumas 10 Ribu Lengger Bicara, yang melibatkan pelajar hingga, masyarakat umum diharapkan masyarakat Banyumas mengenal dan mau menjadi lengger. Seperti pada masa keemasan lengger di Banyumas, pada era 60 an- 90 an.
“Jadi tujuannya masyarakat mengenal lengger, kemudian mau menjadi lengger. Sehingga lengger di Banyumas tetap lestari”, ungkapnya.

Hari Lengger Sedunia
Kabid Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Wardoyo mengatakan, bersaman dengan pemecahan rekor MURI, tanggal 22 Juni juga ditetapkan sebagai Hari Lengger Sedunia. Hal tersebut merupakan inisiasi dari Banyumas, dimana Kabupaten Banyumas merupakan kabupaten kreatif dengan sektor unggulan seni pertunjukan.
“Tanggal 22 Juni ini, juga ditetapkan sebagai Hari Lengger Sedunia, sehingga nantinya aka nada event rutin seni budaya setiap tanggal tersebut. Tidak hanya pertunjukan lengger saja, tetapi juga pertunjukan seni budaya lokal lainnya”, jelasnya.
Lebih lanjut Wardoyo mengatakan, dalam pertunjukan lengger pemecahan rekor MURI ini, peserta dipecah menjadi 12 titik dan masing-masing titik dipandu dengan penari lengger.
“Untuk maestro lengger Banyumas, Riyanto memandu di panggung utama. Durasi menari sekitar 15 menit, dengan lagu Eling-Eling Banyumasan dan dilanjutkan dengan lagu Cubit-Cubitan versi dangdut, sehinggga acara benar-benar meriah”, kata Wardoyo.
Maestro Tari Indonesia Didik Nini Towok juga turut memeriahkan pertunjukan 10.000 lengger di Banyumas. Keberadaanya cukup menarik perhatian penonton yang tak lepas melihat kelihaian Didik Nini Towok menari. (ADV)
Comments are closed.