Tanggapi Penonaktifan Pengurus NU, Wapres Sebut Sudah Tertuang dalam Aturan
METROJATENG.COM, SEMARANG – Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin menegaskan, dalam aturan PBNU, tertulis jelas jika ada pengurus yang menjadi peserta ataupun tim sukses pemilu, harus dinonaktifan sampai dengan proses pemilu selesai.
“Aturan tersebut sudah dipahami oleh semua jajaran pengurus PBNU, sehingga memang itu sudah menjadi konsekuensi, jika terlibat sebagai peserta ataupun tim sukses pemilu, maka dinonaktifan”, tuturnya di sela-sela kunjungan kerja ke Semarang.
Aturan penonaktifan tersebut, lanjutnya, dibuat supaya masing-masing pihak bisa fokus terhadap aktivitas masing-masing, tanpa mengabaikan yang lain. Bagi pengurus yang menjadi kontestan ataupun yang menjadi tim sukses, bisa fokus menjalani aktivitasnya. Dan sebaliknya, PBNU juga tetap berjalan lancar.
“Tidak ada masalah soal penonaktifan tersebut dan semua harus bisa menerimanya”, ucapnya.
Sebagaimana diketahui, PBNU sudah merilis 64 pengurus yang dinonaktifkan karena menjadi peserta ataupun tim sukses pada Pemilu 2024 ini. Pengurus yang dinonaktifkan antara lain, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi bin Yahya (TKN Prabowo-Gibran), Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru (Timnas Amin) dan mantan politisi PKB Muhammad AS Hikam (TPN Ganjar-Mahfud).
Untuk pengurus harian syuriyah dan tanfidziyah, yang dinonaktifan ada 5 orang caleg serta 11 pengurus yang masuk tim sukses capres. Yaitu KH Ma’shum Faqih (Timnas AMIN), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), KH Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud), Ketua Umum Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz Saifullah Ma’shum (Timnas AMIN), Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim, Ketua Lakpesdam Erick Thohir, Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) Ali Masykur Musa, Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Nusron Wahid (TKN Prabowo-Gibran), Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Nasyirul Falah Amru dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Yenny Wahid (TPN Ganjar-Mahfud).
