Kawasan Pecinan Potensial Jadi Lokomotif Pariwisata Unggulan Di Jateng
Irwan Hidayat : Harus Berani Berbenah Agar Tampil Indah, Bersih dan Layak dikunjungi Wisatawan
METROJATENG.COM, SEMARANG – Kawasan ‘Pecinan’ di Kota Semarang sangat potensial sebagai lokomotif kedua pariwisata di Jawa Tengah setelah kawasan kota lama.Untuk menjadi salah satu destinasi wisata dan budaya unggulan di ibu kota Jawa Tengah, kawasan Pecinan harus berani berbenah.
Penegasan ini dikemukakan Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat saat menerima kunjungan 170 warga pecinan di pabrik Sido Muncul di kawasan Bergas Kabupaten Semarang, dalam rangka “Kongkow Bareng” bersama warga Pecinan Semarang, Selasa (24/10/23).
Menurut Irwan untuk menjadi destinasi wisata budaya unggulan ada Tiga hal yang harus diperhatikan, pertama bersih, kedua memiliki identitas (Chinese Identity) misalnya rumah dihiasi lampion, pagar dicat merah dan lainya yang merupakanindenritas dari masyarakat Pecinan. Ketiga tidak pernah melupakan kebaikan orang lain.
“Untuk mewujudkan hal tersebut itu perlu kesadaran warga setempat dan dukungan dari elemen masyarakat pecinta wisata dan budaya, Pemerintah Kota Semarang untuk berbenah, melakukan penataan penataan kawasan Pecinan,” tutur Irwan saat mengemukakan idenya dihadapan warga Pecinan.
Menurut Irwan kawasan Pecinan Semarang ini sangat menarik sebagai destinasi wisata dan budaya. Syaratnya harus dibenahi, dibersihkan dan dilakukan penataan, serta dikemas yang lebih menarik lagi.
Menurut Irwan, undangannya kepada warga ‘Pecinan’ Semarang ini sekaligus untuk merealisasikan idenya dalam rangka menjadikan Kota Semarang sebagai gerbang utama wisata di Indonesia. Apalagi, Kota Semarang memiliki potensi wisata yang sangat besar, termasuk diantaranya kawasan ‘Pecinan’.
“Jadi ide saya itu Semarang harus jadi pintu masuk wisata Indonesia. Semarang punya beberapa keunggulan, mulai dari kota industri, kota kebudayaan, kota pendidikan, kota kuliner, dan juga kota religi. Coba saja, objek wisata religinya itu juga banyak sekali, dari berbagai agama juga ada,” ungkapnya.

Kawasan Pecinan harus bisa menjadi kota wisata seperti kawasan Kota Lama yang bisa menjadi lokomotifnya Semarang. Kawasan Pecinan juga harus bisa menjadi lokomotif kedua dan nantinya harus ada lokomotif-lokomotif lain. Dan disini saya punya ide itu untuk mengembangkan Kawasan ‘Pecinan’. Makanya saya kumpulin warga ‘Pecinan’ disini, ada 170 orang yang hadir,” ungkap Irwan.
Irwan menjelaskan, salah satu poin utama yang dibahas dalam diskusi kali ini yakni pembenahan kawasan ‘Pecinan’. Setidaknya ‘Pecinan’ harus lebih bersih, tertata dan lebih rapi lagi, sehingga menarik bagi wisatawan.
“Saya ingin berdiskusi, sumbang saran. Salah satunya, tempat harus dibersihkan, karena itu akan menarik semua orang. Kedua, pasang identitas lampu lampion, terus papan merah dengan huruf kanji. Kalau mau, pagarnya juga dicat merah. Lalu mungkin ada patung Quan Yu, patung itu cerita Samkok. Ini bukan persoalan menyembah berhala loh, tapi lebih sebagai filosofi saja.
“Jika kawasan ‘Pecinan’ bisa ditata dengan baik, bersih dan rapi, lanjut Irwan, maka bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Semarang. Bahkan, perekonomian di kawasan tersebut juga akan tumbuh dan berkembang.
“Kalau ‘Pecinan’ bisa seperti itu, maka bisa jadi tempat wisata yang mahal. Saya juga lagi nyari tanah di sana, kalau ada yang dijual, saya cita-citanya mau bangun Hotel Heritage. Nanti kalau ada turis-turis yang datang berkunjung jadi bisa menempati. Semarang itu memenuhi syarat untuk jadi pintu masuk wisata Indonesia,” ujar Irwan.

Sementara itu, Ketua LPMK Kelurahan Kranggan yang juga membawahi Kawasan ‘Pecinan’ Semarang, Markus Djulipurwanto, menyambut baik ide dan saran dari Irwan Hidayat.
“Kami menyambut baik dengan gagasan ini, karena kalau melihat Kota Semarang ini kan heterogen dan kebetulan komunitas ‘Pecinan’ ngumpul di satu Kelurahan Kranggan. Hampir semuanya itu ciri khas ‘Pecinan’-nya ada, terutama dari bentuk atap dan sebagainya. Kalau di luar kan sudah agak beda ya, tapi kita bisa lihat yang atap itu. Apalagi, di sana itu juga ada Klenteng lima klenteng,” tambah Markus.
Senada dengan Markus, Budi Santoso, salah satu Tokoh Masyarakat Kota Semarang juga mendukung penuh ide dan gagasan dari Sido Muncul. Budi juga memahami impian Irwan Hidayat yang ingin menjadikan ‘Pecinan’ sebagai ‘China Town’, seperti di luar negeri.
“Kalau kita keluar negeri, ke New York atau San Francisco, dan ke negara tetangga terdekat Malaysia pasti ada China Town yang menjadi salah satu tujuan wisata,” tambah Budi yang mendukung ide Irwan untuk membuat China Town di kawasan Pecinan. (Tya)