Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Tanoto Foundation Buat Galon Penampungan Cegah Perundungan di SD Semarang

0

METROJATENG.COM, SEMARANG – Sekolah Dasar di Kota Semarang bersama Tanoto Foundation bekerja sama untuk mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekolah. SD yang menjadi mitra Tanoto Foundation kali ini adalah SD Negeri 02 Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Sekolah Dasar inipun membuat program Galon Penampungan sebagai upaya agar tingkat perundungan atau bullying di sekolah ini turun, sehingga menjadi sekolah yang aman.

Kepala Sekolah SDN 02 Sendangmulyo, Dasimah mengatakan, sekolahnya memilih membuat program Galon Penampungan karena tingkat keamanan di sekolahnya yang menurun dari 82,7 persen di tahun 2022, menjadi 80,68 persen di 2023.

Penilaian keamanan yang turun itu berdasarkan hasil dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ASBN), sehingga dibuatlah program Galon Penampungan yang didalamnya disikan catatan kejadian bullying dan harapan.

“Ada dua galon yang kami sediakan yakni Galon A, berisi catatan perundungan yang dialami baik sebagai korban, saksi maupun pelaku. Modelnya berbeda tiap kelasnya, seperti kelas 1 hanya mencentang saja gambar yang disediakan. Kelas 3 ke atas berbeda lagi dengan menulisnya. Kemudian Galon B berisikan berbagai harapan di kelas dan lingkungan agar perundungan dapat dihilangkan,” kata Dasimah hari ini Senin (23/10/23).

Selain itu, lanjut Dasimah sekolah ini juga membuat program aku PEKA, aku peduli, empati dan kasih sayang, yang di dalamnya diambil dua siswa-siswi dari program Galon Penampungan yang menjadi duta anti perundungan.

“Siswa-siswi ini akan menjadi kader atas inisiatif sendiri. Kami sangat terbuka dengan anak-anak berdasarkan kesepakatan bersama. Harapannya anak-anak ini jadi duta, menyuarakan stop perundungan, stop bullying di sekolah. Kami juga sosialisasi kepada orang tua, dan masyarakat di lingkungan tinggal,” jelasnya.

Training Specialist Tanoto Foundation, Sasmoyo Hermawan mengatakan, program yang dilakukan SD tersebut merupakan inovasi dari program Kepala Sekolah Inovator yang diharapkan muncul ide-ide kreatif mandiri bagi sekolah masing-masing.

Program Kepala Sekolah Inovator yang dilakukan oleh Tanoto Foundation lanjutnya, berisi berbagai hal dari pelatihan, pendampingan dan ada juga subsidi untuk mendukung sekolah dasar mencapai Projek Penguatan Pelajar Pancasila (P5) dan Kurikulum Merdeka.

“Harapan setelah mengimplementasikan projek pelatihan, kepala sekolah semakin tertantang untuk melakukan inovasi program lainnya secara mandiri di sekolah masing-masing,” ujarnya.

Disebutnya, saat ini jumlah sekolah yang menjadi mitra Tanoto Foundation di Semarang mencapai 12 SD dan 16 SMP.

Sementara itu, Subkor Kurikulum SD, Dinas Pendidikan Kota Semarang, Agus Sutrisno menyampaikan, pihaknya sangat menyambut baik program yang diberikan oleh Tanoto Foundation yang sangat membantu mendukung para guru dan kepala sekolah.

“Teman-teman guru dan kepala sekolah sangat menyambut gembira. Output selama tahun ketiga yang menjadi binaan Tanoto Foundation, membuat pemahaman kurikulum merdeka kian dipahami. Harapannya program bisa terus dilakukan kembali, karena dampak yang luar biasa bagus,” pungkasnya.(ris)

Leave A Reply

Your email address will not be published.