Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Peringati HUT Ke-71, Sido Muncul Gelar Operasi Sumbing Bibir Gratis di Pontianak

Irwan: Saya Ingin Pasien Tersenyum Lagi, Tahun 2023 Targetkan 4.000 pasien Diperasi Gratis

0

METROJATENG.COM, PONTIANAK – Bertepatan dengan HUT ke-71 tahun, Sido Muncul melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima menggelar bakti sosial operasi sumbing bibir gratis. 

Sido Muncul bersama Smile Train Indonesia memberikan operasi gratis bagi 50 penderita Sumbing Bibir di RSUD Dr. Soedarso, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (11/11/22).

Secara simbolis, biaya pengobatan senilai Rp350.000.000,- diserahkan oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia Deasy Larasati, disaksikan Direktur RSUD Dr. Soedarso drg. Yuliastuti Saripawan, M.Kes. melalui siaran daring dari Jakarta dan Pontianak.

“Saya merasa anak-anak yang menderita bibir sumbing kan susah makan dan kurang percaya diri terhadap penampilannya. Saya bisa ikut merasakan itu. Maka itu, hari ini kami kembali memberikan operasi sumbing bibir gratis bagi 50 pasien di Pontianak, agar mereka bisa tersenyum lagi,” tutur Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwn Hidayat.

Hari pertama ini akan operasi 10 pasien dan sisanya akan dilakukan secara berkala. Sekarang dana yang digunakan bukan hanya dari dana CSR, tapi juga dana iklan brand. 

“Jadi baksos ini menggunakan dana iklan dari Suplemen Kesehatan Kuku Bima,” ujar Irwan Hidayat.

Irwan berharap kegiatan yang diadakan Suplemen Kesehatan Kuku Bima Sido Muncul ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan hal yang sama. Bagi pasien sendiri dpat mengunjungi rumah sakit atau melakukan komunikasi karena komunikasi saat ini makin mudah.

“Masyarakat atau keluarga yang memiliki anak atau saudara yang menderita sumbing bibir dpat menggunakan medsos atau datang ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan operasi bibir sumbing dari Sido Muncul,” kata Irwan.

Diharapan  baksos operasi sumbing bibir ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk ikut menyelenggarakan kegiatan serupa. Sebab, angka penderita sumbing bibir di Indonesia tergolong masih tinggi.

“Tahun depan kami menargetkan 4.000, mungkin juga bisa lebih untuk operasi gratis. Mudah-mudahan makin banyak yang bisa terobati,” lanjut Irwan.

 

Bingkisan – Tim dokter operasi bibir sumbing gratis RS Soedarso , Pontianak, Kalbar secara simbolis menyerahkan bingkisan produk Sido Muncul.untuk Pasien disaksikan Irwan Hidayat secara daring. (tya)

 

Ketua Team Dokter Mitra Smile Train Program Baksos Operasi Bibir Sumbing Pontianak Dr. drg. Andi Setiawan Budihardja, SpBM mengatakan dari 650 kelahiran satu anak mengalami sumbing bibir. Masalah sumbing bibir bukansekedar  pada estetik, ttetapi juga menyangkut  psikologis , dan bicara, anak.

Untuk itu penanganan medis dengan cara yang tepat dan komprehensif  perlu dilakukan sejak dini. Ini penting agar penderita dpat segera sembuh.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kalbar  drg Hari Agung, engatakan kerjasama dengan Sido Muncul sudah dilakukan cukup lama.  Awal mencari pasien sumbing bibir itu mudah. Namun seiring dengan perkembangan kini mencari   pasien sumbing bibir beberapa tahun  terakhir sulit.

Namun bayi lahir debgan sumbing bibir sampai saat ini masih ada meski relatif kecil. Adanya bantuan dari Sido Muncul ini pasien dpat ditangani secara optimal.

Bantuan operasi sumbing bibir gratis telah dilakukan sejak tahun 2018. Bantuan digelar di berbagai wilayah di Indonesia dengan total pasien yang telah dioperasi sebanyak 302 pasien.

Country Manager Smile Train Desi Larasati mengungkapkan dlam tiga bulan terakhir ini Sido Muncul telah memberikan  bantuan untuk  200 operasi sumbing bibir di beberapa daerah. Sedangkan di  RS Soedarso Pontianak  sudah 500 pasien menjalani operasi sumbing bibir.

“Atas suport dari Sido Muncul ini ,Kami mengucapkan terima kasih dan aka. twrus melakukan sosialisasi kegiata. ini melalui Medsos agar mudah dijangkau masyarakat”  jelas Desi.(tya)

Leave A Reply

Your email address will not be published.