METROJATENG.COM, SEMARANG – Gmedia bersama Soepra Radio dan Televisi bekerja sama dengan SMAN 14 Semarang, kembali mengadakan Gmedia Goes To School (GTS), webinar yang mengangkat tema “Building Content For Instagram”.
Webinar ini dilaksanakan pada hari Senin 22 November 2021 dan dihadiri oleh 130 peserta. GTS ini sendiri dilaksanakan dengan tujuan agar siswa/i dapat membuat konten yang menarik dan berdampak baik di Instagram. Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.00 WIB yang dibuka oleh Adhitya Darmawan dari Gmedia dengan menyampaikan beberapa peraturan untuk mengikuti kegiatan GTS, yang dilanjutkan sambutan dari Maryadi, S.Si selaku Waka Kepala Sekolah Bidang SDM dan Sarana.
“Pihak SMKN 11 Semarang berterimakasih kepada Gmedia dan juga Soepra Radio & Televisi telah bekerja sama dengan pihak SMKN 11 Semarang untuk mengadakan webinar ini. Kami harap kerja sama ini tidak terputus sampai disini. Apalagi ini tentang membuat konten di Instagram, yang kebetulan hal ini juga menjadi konsen kita untuk mengembangkan skill bagi para murid dan juga guru-guru SMKN 11 Semarang”, kata Maryadi.
Setelah selesai memberikan sambutan, dilanjutkan pemaparan materi yang pertama oleh Irvan Subekti selaku founder Founder is Creative Works & Director of travikr.com. Dalam GTS kali ini, Irvan menjelaskan bahwa followers dan likes bukan lagi menjadi patokan. Hal ini terjadi karena pergeseran kebiasaan pengguna yang semakin pelit dan lebih memilih-milih untuk memberikan likes, komen dan lain sebagainya.
“Sekarang udah beda. Karena makin kesini kan makin banyak perubahan, pengguna pun juga jadi jenuh ngikutin perubahan-perubahan yang ada. Jadinya, mereka hanya scroll-scroll aja kalo emang konten yang mereka liat gak menarik banget”, kata Irvan.
Dalam membuat konten pun tidak hanya persoalan visual saja, tapi kita harus tau tujuan dan arah konten itu untuk apa.
“Jadi, ada hardselling sama softselling. Kalian mungkin fokus ke visualnya harus melulu bagus, tapi kalian lupa kalo konten yang kamu bikin mau yang hard apa soft. Kalau hardselling ini beneran jualan dengan gamblang, langsung tanpa basa-basi cantumin harga, promo atau sebagainya. Kalau softselling kamu bisa kombinasiin sama konten tips and trick, DIY, atau yang lebih save dan share-able buat followers”, tambah Irvan
Konten yang dibuat di sosial media pun tidak lepas dari konsep dan strategi. Konsep dan strategi ini disesuaikan dengan prinsip dan karakter yang ingin dibangun. Hal ini dilakukan agar followers lebih mudah mengenali kita. Konsep dan strategi yang sudah dibuat tadi, dipadupadankan dengan Content Plant. Content Plant ini akan menjadi panduan kita untuk membuat konten dalam jangka waktu tertentu. Setelah semua dipersiapkan dengan baik dan matang, langkah selanjutnya adalah penjadwalan posting.
“Banyak yang sudah punya konsep bagus, kontennya bervariasi, designnya keren, tapi jadwal postingnya ga teratur atau bolong-bolong. Better kalian rajin sehari sekali, dibanding sehari banyak konten tapi bolong-bolong gak konsisten”, tutup Irvan.
Setelah pemaparan materi oleh Irvan Subekti, acara dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu Bayu Permana sebagai tim marketing komunikasi Unika Soegijapranata Semarang.
Bayu memberikan materi bagaimana sosial media bisa jadi sarana yang tepat untuk mencari informasi, inspirasi dan membangun personal branding. Dilihat dari kegunaan tersebut, Bayu juga mengatakan bahwa konten yang dibuat haruslah menarik, terdapat perencanaan yang matang dan pada akhirnya akan mendapatkan awareness.
“Sebisa mungkin konten yang kita buat bisa menjawab keingintahuan dari audience, memberikan solusi, menyentuh emosi dengan memberikan pesan-pesan yang bermanfaat dan menghibur”, kata Bayu.
Tidak sampai itu saja, Bayu juga memberikan tips-tips seputar brand awareness.
“Jadi kita harus perhatikan konten yang sedang viral, lalu interaksi audience nya seperti apa, jam kita lihatnya. Jadi kita bisa tau konten yang cocok untuk produk kita itu apa, trus jam berapa kita harus posting, trus respon audience kedepannya bakal seperti apa. Riset nya juga jangan di satu platform aja, tapi banyak. Bisa instagram, facebook, twitter, tiktok, youtube dan lain sebagainya”, ujar Bayu.
Sebagai penutup, Bayu menyampaikan bahwa konten yang menarik adalah konten yang memiliki manfaat bagi sesama. Serta, design adalah hal dasar yang harus dimiliki oleh seorang content creator untuk mebuat visual yang menarik.(ris)