Stabilkan Harga Beras, Bulog Gelar Operasi Pasar di Pasar Tradisional dan Ritel Modern
Akhmad Kholisu : Stok Beras Aman, Masyarakat Diminta Membeli Sesuai Kebutuhan
l
METROJATENG.COM, SEMARANG – Musim kemarau panjang menjadi salah satu pemicu kenaikan harga beras Perum. Guna menstabilkan harga Perum Bulog Jawa Tengah melakukan operasi pasar dengan memperbanyak pasokan beras di pasar tradisional maupun ritel modern.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng Akhmad Kholisun, mengatakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di berbagai pasar tradisional dan retail di lakukan untuk menstabilkan harga, mengingat harga beras di pasaran terus meningkat.
“Setiap hari Bulog bersama.Disperindag akan melakukan pemantauan dan akan mengirimkan beras murah SPHP ke pasar-pasar tradisional, Sahabat RPK atau Rumah Pangan Kita dan berbagai retail maupun swalayan, hingga harga stabil kembali,” jelasnya saat melakukan dropping beras SPHP untuk ke 37 kios di pasar Bulu Semarang, Senin (28/8).
Ditambahkan Akhmad Kholisun Distribusi beras ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Khusus untuk wilayah Jateng distribusi beras SPHP dilakukan di 77 pasar dengan 380 kios yang menyediakan beras SPHP.
Menurutnya Akhmad Kholisun setiap pedagang atau kios akan mendapat mendapat 150 kg beras atau 30 pam beras kemasan 5 kg. Jumlah ini akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan hingga harga kembali stabil.
Harga jual beras SPHP rata-rata dari Bulog Rp 8.500 – Rp 8.600/kg atau Rp 42.500 – Rp 43.000/pack. Sedangkan harga jual eceran tertinggi (HET) kepada konsumen akhir sebesar Rp 9.450/kg atau Rp 47.250/pack.
Stok beras SPHP, sangat cukup yakni mencapai 70.401 ton. Sedangkan jumlah persediaan beras dengan kemasan ritel 5 kg yang sudah disiapkan oleh 4 cabang Bulog 395,97 ton atau 79.194 pack dimana persediaan ini akan terus ditambah.
“Jadi stok beras aman, untuk itu masyarakat diminta tidak perlu berbondong-bondong membeli beras secara besar-besaran, karena Bulog menjamin stok beras aman. Masyarakat diminta untuk membeli beras sesuai kebutuhab,” ujarnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jateng, Cahyo menambahkan, hasil pantulan yang dilakukan di pasar Bulu Semarang dan lainnya menemukan bahwa beras SPHP sudah ada di berbagai kios pedagang yang bisa dibeli konsumen dengan harga sesuai HET.
“Pengamatan kami dan tim ini sangat bagus, begitu ada kenaikan harga Bulog langsung turun ke pasar-pasar bisa memberikan harga yang cukup rendah HET Rp 9.450 per kg yang sangat membantu masyarakat,” ungkapnya.
Yuyun, salah satu pedagang beras di Pasar Bulu Semarang, mengatakan harga beras pekan ini mengalami peningkatan Rp 1.000 per kg. Kenaikan harga beras membuat pasar lesu, namun untuk pembelian beras tetap ada, karena beras merupakan kebutuhan pokok.
“Pasokan beras di Pasar Bulu aman, apalagi dengan adanya beras dari Bulog. Masyarakat sangat yeebantu harga harga beras Bulog Per Pack 5 kg dijual Rp 47,500,” tambahnya.
Ditambahkan Yuyun, rata-rata penjualan beras Bulog tiap hari antara 3-5 pack. Hal ini dikarenakan harga beras Bulog relatif terjangkau.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menambahkan, mulai hari ini dipastikan beras SPHP akan membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan juga tersedia di retail-retail modern.
Sejak awal tahun hingga hari ini Bulog sudah menggelontorkan sebanyak 723 ribu ton beras SPHP di seluruh Indonesia. Pihaknya juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa Gerakan SIGAP SPHP ini harus berjalan lancar sepanjang tahun.
“Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini dan dengan kekuatan stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai BULOG saat ini sebanyak 1,6 juta ton maka kami yakinkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena BULOG memiliki stok yang sangat aman untuk kebutuhan stabilisasi harga beras sepanjang tahun,” pungkasnya. (tya)