Sampah Jadi Cuan: Komisi B DPRD Jateng Gencarkan Gerakan Ekonomi Sirkular di Pekalongan
METROJATENG.COM, PEKALONGAN – Siapa sangka, tumpukan sampah yang selama ini menjadi momok bisa disulap menjadi sumber penghasilan. Inilah gagasan segar yang dibawa Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah saat menggelar reses di Taman Wisata Laut (TWL) Pantai Pasir Kencana, Kota Pekalongan. Dalam suasana penuh antusiasme, lebih dari 200 peserta dari mahasiswa hingga aktivis komunitas hadir menyambut semangat baru ini.
Anggota Komisi B dari Fraksi Golkar, Harun Abdul Khafidz menyampaikan, bahwa sampah bukan masalah, tapi peluang. Menurutnya, jika dikelola dengan pendekatan ekonomi sirkular, sampah bisa menjadi penggerak roda UMKM dan menciptakan lapangan kerja lokal.
“Bayangkan, dari limbah rumah tangga bisa lahir kompos, maggot, bahkan produk daur ulang bernilai jual tinggi. Ini bukan sekadar wacana, tapi strategi nyata untuk memperkuat ekonomi rakyat,” ujar Harun di hadapan peserta yang memadati acara bertajuk “Peningkatan Kualitas Kebijakan Melalui Media Tradisional”.
Langkah konkret pun mulai disiapkan. Salah satunya adalah pembentukan komunitas pengolah sampah di tingkat lokal. Komunitas ini akan diberdayakan untuk memilah sampah, memproduksi kompos, hingga membudidayakan maggot, sebuah praktik yang terbukti ramah lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi.
Namun tak hanya berhenti di isu lingkungan, Harun juga menyoroti pentingnya implementasi Perda tentang Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah. “Kebijakan hanya akan efektif jika didukung oleh partisipasi aktif masyarakat,” tegasnya. Ia juga mengingatkan soal pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, apalagi di tengah musim pancaroba yang rentan penyakit.
Dukungan pun datang dari berbagai elemen masyarakat. Ketua HMI Pekalongan, Muhammad Ilyas Jazuli, menyampaikan bahwa generasi muda harus lebih dari sekadar kritis. “Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Menyelesaikan persoalan sampah adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Hal senada disampaikan Ketua Komunitas Pekalongan Curhat, Tina, yang mengajak masyarakat lebih sadar lingkungan. “Bawa tempat makan sendiri, hindari plastik sekali pakai. Langkah kecil ini punya dampak besar,” ujarnya.
Comments are closed.