METROJATENG.COM, SEMARANG – Bayangkan dunia tempat imajinasi menjadi senjata, dongeng menjadi kompas, dan persahabatan menjadi kekuatan utama. Itulah yang ditawarkan oleh film animasi terbaru karya anak bangsa, Jumbo, sebuah petualangan menyentuh dan penuh warna yang sedang hangat diperbincangkan.
Tak tanggung-tanggung, lebih dari 420 kreator lokal bersatu demi mewujudkan kisah magis ini ke layar. Hasilnya? Sebuah film animasi yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga menampar lembut hati penontonnya—anak-anak maupun dewasa.
Di pusat cerita, ada Don, bocah laki-laki dengan imajinasi seluas semesta. Ia tumbuh bersama peninggalan berharga dari orang tuanya: sebuah buku dongeng penuh ilustrasi menakjubkan dan kisah ajaib. Buku itu bukan hanya pengingat kasih sayang, tapi juga jendela pelarian dari dunia nyata yang kerap kali kejam pada anak-anak yang terlalu ‘bermimpi’.
Don punya satu impian besar: menghadirkan dongeng warisan keluarganya ke atas panggung teater, agar orang-orang percaya bahwa keajaiban masih ada. Tapi tentu saja, kenyataan tak selalu bersahabat. Di sekolah, Don jadi bahan ejekan. Gagasannya dianggap terlalu aneh, bahkan tak masuk akal. Konflik memuncak saat Atta—teman sekelas yang diam-diam iri—nekat mencuri buku dongeng milik Don.
Namun, Don tidak sendirian. Ia punya Oma, nenek yang jadi pelita di kala gelap. Juga ada dua sahabat sejati, Nurman dan Mae, yang setia menemani perjalanan mimpi Don. Dan saat semuanya terasa hampir mustahil, hadir sosok misterius: Meri, gadis dari dunia lain yang sedang mencari orang tuanya yang hilang.
Kehadiran Meri mengubah segalanya. Petualangan Don tak lagi hanya tentang dongeng, melainkan juga pencarian jati diri, keberanian, dan keluarga. Bersama, mereka menembus batas dunia nyata dan imajinasi, menelusuri kisah-kisah ajaib yang menyimpan rahasia besar.
Jumbo bukan sekadar film animasi, ia adalah surat cinta untuk setiap anak yang pernah merasa ‘berbeda’. Ia mengingatkan kita semua, bahwa kadang, dunia butuh sedikit keajaiban dan lebih banyak hati untuk bisa benar-benar mengerti.
Comments are closed.