METROJATENG.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI, Sartono Hutomo menyatakan sepakat, jika Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM. Menurutnya, penyesuaikan harga BBM nonsubsidi diperlukan, demi menjaga stabilitas keuangan Pertamina.
“Penyesuaian harga BBM nonsubsidi diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan Pertamina”, tuturnya, dilansir dari laman dprri.
Menurut Sartono, jika Pertamina terus menahan harga maka pemasukan negara berpotensi bisa berkurang karena profitabilitas Pertamina yang menurun. Selain itu, lanjutnya, kesehatan finansial Pertamina harus terjaga karena BUMN tersebut berperan penting menjaga ketahanan energi nasional.
“Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi dan menyesuaikan harga BBM nonsubsidi”, kata wakil rakyat dari Partai Demokrat ini.
Sartono menyebutkan, penyesuaian harga juga akan membantu mencegah potensi kerugian negara yang lebih besar jika harga minyak dunia terus meningkat atau rupiah semakin terdepresiasi.
Namun demikian, Sartono juga meminta agar kenaikan harga BBM non subsidi harus dilakukan dengan bijak dan tetap memperhatikan daya beli masyarakat agar tidak terjadi gejolak sosial.
Kurangi Beban APBN
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno. Menurutnya, PT Pertamina sudah selayaknya menaikkan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax series. Hal ini penting untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurutnya, sejak Maret 2024 lalu Pertamina sudah menahan harga, meskipun ketika itu minyak dunia tengah melonjak dan nilai tukar sedang anjlok. Eddy menuturkan, kenaikan harga tersebut juga untuk menjaga agar keuangan Pertamina tetap stabil.
Pertamina membutuhkan dana untuk melakukan impor BBM dan harus menunggu waktu cukup lama sampai mendapatkan kembali kompensasi dari pemerintah atas impornya yang dilakukan.
“Ini membebani APBN dan cashflow (aliran keuangan) Pertamina. Penyesuaian harga Pertamax bisa dilakukan, agar tidak semakin membebani APBN dan kondisi keuangan perusahaan”, ungkapnya.