Pemprov Jateng Segera Lakukan Rehabilitasi Pascabanjir
METROJATENG.COM, DEMAK – Pemprov Jawa Tengah (Jateng) segera menentukan langkah-langkah rahabilitasi pascabencana banjir di berbagai wilayah di Jateng. Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk penanganan rehabilitasi pascabanjir.
“Pemprov akan menyelenggarakan rapat koordinasi dengan BNPB dan Kementerian PUPR dalam waktu dekat ini, antara lain membicarakan terkait upaya penuntasan masalah tanggul, perbaikan rumah warga yang rusak, perbaikan jalan utama yang rusak, hingga perbaikan sanitasi”, tuturnya.
Sampai saat ini, masih dilakukan pendataan untuk warga yang terdampak banjir, termasuk pendataan fasilitas umum yang terdampak seperti jalan raya, sekolah dan lainnya. Terlebih sebentar lagi masuk masa mudik Lebaran, maka sarana dan prasarana harus segera diperbaiki, terutama untuk jalan-jalan.
“Saat ini sedang kita lakukan pendataan semua, termasuk jalan raya dan perumahan masyarakat. Pada saatnya segera akan kami koordinasikan untuk diperbaiki, baik jalan-jalan utama, jalan nasional yang memang sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Apalagi sebentar lagi ada arus mudik dan arus balik”, ucapnya.
Bantuan
Pada kesempatan tersebut, Nana juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut peduli dan membantu warga terdampak banjir di Jateng. Termasuk dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang sudah menyalurkan bantuan pangan serta fasilitas lain yang dibutuhkan warga. Bantuan yang diberikan oleh Bapanas kepada pengungsi banjir Demak senilai lebih dari Rp581 juta, berupa beras, sembako, telur ayam, susu, sosis, dan lainnya.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan keprihatinannya atas bencana banjir yang terjadi di Demak. Sebab, daerah tersebut merupakan salah satu penyangga pangan nasional. Menurutnya, salah satu kualitas beras terbaik berasal dari Demak.
Akibat banjir di daerah tersebut, beber Arief, total 17.000 hektare lahan pertanian terendam air. Dengan luasan tersebut, maka diperkirakan akan kehilangan produksi beras hingga 200.000 ton.
“Kita sangat prihatin karena sebenarnya di bulan Maret dan April ini salah satu sumber padi kita adalah dari Demak. Ada yang bisa diselamatkan, ada yang tidak bisa diselamatkan. Tapi kalau bisa diselamatkan, biasanya langsung dikeringkan dan langsung masuk ke penggilingan padi”, ungkapnya.
Comments are closed.