Jadi Denyut Nadi Kehidupan Di Bandara Internasional Adi Soemarmo, DPPU Pertamina Siap Jaga Keandalan Enegi
Dukung Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Tengah
METROJATENG.COM, BOYOLALI – Keberadaan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo, yang terletak di daerah Ngemplak Boyolali Jawa Tengah, bagi Pertamina sangat penting dalam menjaga keandalan dan ketersediaan energi khususnya BBM Avtur. Karena keberadaan DPPU Adi Soemarmo Boyolali ini menjadi penopang denyut nadi kehidupan di bandara International Adi Soemarmo.
Keberlangsungan DPPU ini penting untuk dijaga , karena DPPU ini tidak sekedar mengirimkan BBM ke Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali , tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan perekonomian di wilayah Solo dan sekitarnya. Selain itu posisi Bandara Internasional Adi Soemarmo yang selama ini sudah menjadi bandara untuk pelayanan haji di Jawa Tengah setiap datangnya musim haji.
Begitu vital dan pentingnya keberadaan Bandara Internasional Adi Soemarmo tersebut, Pertamina wajib menjaga keandalan dalam ketersediaan bahan bakar avtur di DPPU Adi Soemarmo Boyolali. Ini penting karena Bandara Adi Soemarno tidak hanya melayani penerbangan haji, tetapi juga sebagai bandara internasional yang sangat menunjang perkembangan bisnis dan pariwisata di Jawa Tengah.
Banyak sekali event berskala nasional dan internasional di gelar di daerah tersebut, sehingga keberadaan DPPU Adi Soemarno menjadi sangat penting dalam menjamin pasokan BBM untuk pesawat udara tetap aman. Bahkan keberadaan DPPU Adi Soemarmo ini juga sangat mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, khususnya di kota Solo dan Sekitarnya.
Operation Head DPPU Bandara Adi Soemarmo Tengku Nazwar Kusyamsyah mengatakan DPPU ini melayani penjualan Avtur semua operator penerbangan yang beroperasi di Bandara Adi Sumarmo. Berdiri tahun 1993, DPPU ini memiliki tugas melakukan penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM ke pesawat udara yang membutuhkan.
DPPU ini juga dilengkapi lima tangki timbun dengan total kapasitas 900 kilo liter (KL), terdiri dari 4 tangki berkapasitas masing-masing 100 KL dan 1 tangki berkapasitas 500 KL. Pasokan Avtur ini diperoleh DPPU Adi Soemarmo dari kilang Cilacap yang disalurkan melalui terminal Rewulu di Yogjakarta yang selanjutnya dikirim ke DPPU Adi Soemarno menggunakan truk tangki sebelum disalurkan ke setiap penerbangan di bandara Adi Sumarmo.
“Pengiriman ini dilakukan seminggu dua kali, dengan sekali kirim bisa 32 KL, dengan ketahanan stok 18 hari ke depan,” tambah Tengku, Selasa (18/10/2022) saat media berkesempatan mengunjungi DPPU Adi Soemarno.
Permintaan Avtur melalui DPPU Adi Soemarmo saat ini berada dikisaran 20 KL perhari. Jumlah ini menurun dibandingkan kebutuhan normal sebelum pandemi yang bisa mencapai 60KL perhari.
Berbeda saat musim haji permintaan Avtur bisa mencapai 80KL-100KL perhari bahkan bisa lebih tergantung jumlah penerbangan. Sedangkan untuk lebaran atau Natal dan tahun baru bisa mencapai 160 KL perhari ke beberapa maskapai seperti Lion Air, Garuda Indonesia, dan Air Asia.
“Kebutuhan setiap unit pesawat tidak sama antara satu dengan yang lain, tergantung jarak yang ditempuh, namun rata-rata setiap pesawat mengisi 3 kl untuk penerbangan antar pulau , sedangakan untuk penerbangan Umroh bisa mencapai 60 KL,”katanya.
Dijelaskan Tengku, proses perjalanan BBM pesawat udara dari Kilang Cilacap kepot Rewwulu hingga sampai ke DPPU Adi Soemarno, tidaklah sesederhana seperti orang membalikan tanggan. Sebaliknya butuh waktu, ketelitian dan kecepatan. Pasalnya jika terjadi kesalahan sedikit saja, misalnya terlambat sampai ke bandara akan membuat keterlambatan dalam penerbangan sehingga dapat merugikan orang banyak.
“Untuk itulah setiap,perwira yang ada di DPPU Adi Soemarmo dituntut untuk selalu teliti. siap, sigap dan cepat serta andal dalam menyiapkan ketersediaan dan kualitas hingga BBM tersebut diterima dan disalurkan ke pesawat udara di Bandara International Adi Soemarmo,” jelasnya.
Kendala Cuaca
Tugas menjaga keandalan Avtur hingga diterima pesawat udara dari berbagai maskapai penerbangan , menurut Kepala Teknik DPPU Adi Soemarmo Zaenal Abidin tidaklah mudah. Avtur sebelum disalurkan ke pesawat udara harus melalui pemeriksaan mulai dari terminal Rewulu Yogjakarta hingga keDPPU Adi Soemarno harus melalui pemeriksaan lebih dulu.
“Qualty Qontrol dalam penerimaan Avtur hingga keamanan sampai ke pesawat udara benar-benar diawasi ketat. Mulai dari truk tangki, sampai ke tangki timbun hingga masuk ke truk tangki lagi untuk disalurkan ke pesawat udara harus melalui pemeriksaan yang teliti. Pasalnya jika terjadi kesalalahan misalnya ada sedikit air bisa membuat fatal,” jelasnya.
Diungkapkan Zaenal, bila didalam Avtur terdapat air, otomatis avtur harus dikeringkan dengan mesin pengering sampai benar-benar air itu hilang. Jika masih terdapat air mesin otomatis akan mati dan ini harus diulang-ulang sampai Avtur benar-benar sudah tidak mengandung air.
“Ciri-ciri Avtur yang sudah tidak mengandung air ini warnanya akan berubah kekuningan seperti warna bulir padi,” jelas Zaenal.
Diakui Zaenal, tercampurnya Avtur dengan air ini antara lain disebabkan oleh kondisi cuaca. Kondisi hujan yang terus menerus dapat menyebabkan air masuk dalam tangki, sehingga isinya harus segera dikeringkan.
“Kasus seperti jarang terjadi, mengingat safety yang diterapkan sangat ketat. Meski ada batas toleransi air itu 30 ppm, kami tetap berupaya mengeringkannya sampai tidak ada air di dalam Avtur.” tutup Zaenal.
Jaga Kualitas BBM
Hal senada juga diungkapkan Junior Supervisor Receiving Storage and Distribution DPPU Adi Soemarmo M. Ilham. Menurutnya DPPU Adi Soemarmo dalam menyalurkan BBM menerapkan Five Zero, yakni Zero Delay, artinya penyaluran BBM harus tepat waktu dan jangan sampai terjadi keterlambatan. Karena bila terjadi keterlambatan akan menganggu penerbangan dan merugikan masyarakat banyak.
Zero Of Spec, BBM ini harus memenuhi kualitas atau mutu yang dapat dipertanggungjawabkan mulai dari penerimaan, penimbunan sampai penyaluran ke pelangan. Sedangkan Zero Tolerance harus memiliki takaran yang tepat tidak boleh kurang atau lebih. Zero Accident, keamanan dalam penyaluran harus menjadi prioritas sebagaimana standar keamanan yang diberlakukan dan terakhir Zero Mistake yakni akuransi data yang tepat dalam menerima pemesanan BBM dari maskapai penerbangan. Misalnya Lion Air melakukan pemesanan 3 KL, petugas harus mencatat dengan tepat agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengisian ke pesawat.
“Kelima unsur ini harus dilaksanakan setiap petugas DPPU Adi Soemarmo, guna meminimalisasi terjadinya kesalahan yang bisa menimbulkan dampak yang bisa membahayakan petugas maupun pelanggan dan masyarakat lainnya,” jelas Ilham.
Menurut Ilham, Quality Qontral tetap harus dijaga, mengingat Bandara Adi Soemarmo, sebagai Bandara International cukup sibuk dengan penerbangan domestik maupun luar negeri. Pada kondisi pandemi seperti saat ini, penyalauran Avtur bisa mencapai 20 KL perhari untuk 10 pesawat, sedangkan pada kondisi normal bisa mencapai 60 kl perhari untuk 25 pesawat.
“Pada event khusus seperti musim haji, penyaluran bisa mencapai 150 KL perhari untuk 43 pesawat. Bila Musim haji otomatis DPPU Adi Soemarmo yang menerapkan dua shif dalam bertugas akan sibuk melayanan pemesanan BBM. Namun kami tetap semangat untuk melayani permintaan pelanggan,” ungkap Ilham.
Secara terpisah Certificate Refueling Order DPPU Adi Sumarmo, Sigit Yulianto yang bertugas untuk mengantarkan BBM ke bandara mengaku sangat safe dalam melaksanakan tugas selama hampir 7 tahun. Sebelum melakukan pengiriman BBM ke Bandara, ia selalu melakukan cek list terhadap beberapa item yang harus dipenuhi, antara lain fuel-nya, radiatornya, olinya, akinya dan semuanya harus dicek secara lengkap.
“Pengecekan harus dilakukan tidak hanya pada saat banyak permintaan maupun saat sepi, kami harus tetap siaga. Karena terkadang seperti kemarin, Presiden Jokowi secara tiba-tiba ada di Bandara Adi Soemarmo, sehingga kami sudah siap melakukan pengisian BBM pada pesawat yang ditumpangi Jokowi,” ujarnya.
Petugas di DPPU Adi Soemarmo ini sudah terlatih, apalagi setiap tahun sekali ada event haji Flight, yang membuat sibuk petugas. Namun karena sistim yang sudah sudah tertata dengan bagus, kendala-kendala yang terjadi dapat ditangani dengan baik.
Bahkan pada musim haji beberapa bulan lalu ada 90 kloter yang harus diberangkatan, sehingga rata-rata setiap hari DPPU harus mengisi BBM untuk 3 pesawat terbang. Padatnya arus penerbangan haji, tidak jarang jadwal operasional pengiriman BBM bisa ditambah menjadi 24 jam.
Pengiriman BBM ke Bandara Adi Soemarmo, lanjut Sigit masih menggunakan truk tangki, karena saat ini belum ada jalur pipa ke arah bandara, sehingga pengirimannya harus bolak-balik. Berbeda jika sudah ada jalur pipa, akan lebih mudah dalam pengiriman BBM ke pesawat dan tidak perlu bolak-balik lagi.
“Meski harus bekerja 24 jam saat musim haji dan lelah menyapa, saya tetap senang. Apalagi bila mendengar para jamaah dapat melakukan ibadah di Mekkah dengan tepat waktu, sehingga pelayanan kami tidak sia-sia,” ungkap Sigit yang bangga dengan pekerjaannya. (Tri Sutristiyaningsih)