Hutan Pertamina UGM Berpotensi Kurangi 170.544 Ton CO2
Ayo Segera Tanam pohon dan Gunakan Bahan-Bahan Ramah Lingkungan Menuju NZE 2060
METROJATENG.COM. SEMARANG – Tahun 2065, hampir dua pertiga lapisan ozon yang melindungi bumi diprediksi akan lenyap. Padahal ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV) yang berasal dari matahari.
Jika ini dibiarkan lapisan ozon terus menipis dan akan sangat berbahaya untuk manusia dan lingkungan hidup lainnya. Pasalnya radiasi ultraviolet beresiko menyebabkan kanker kulit, mutasi DNA dan kulit terbakar hanya dalam lima menit. Inilah gambaran suram masa depan yang diprediksi ilmuwan NASA, Universitas John Hopkins dan Netherlands Environmental Assessment Agency apabila lapisan ozon terus menipis dan rusak.
Melihat kondisi ini Pertamina melalui Pertamina Foundation mengandeng Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melakukan penananam pohon dan membuat Hutan Pertamina UGM di Kampus Lapangan Getas, Blora, Jawa Tengah. Reforestrasi Hutan Pertamina UGM akan mengurangi CO2 yang merusak ozon dan berpotensi memangkas emisi gas rumah kaca setara 170.544 ton CO2 selama 10 tahun.
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono, mengatakan Hutan Pertamina UGM melalui pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Getas-Ngandong memiliki luas total 10.867 ha. Sebagian berlokasi di Blora, Jateng seluas 8.613 ha dan Ngawi, Jatim seluas 2.254 ha.
Dalam proyek ini akan dilakukan skema penanaman agroforestri, menambah kepadatan hutan hingga sekitar sepertiganya. Juga pengelolaan penanaman tanaman produktif terorganisir, mencapai seluas 3.000 ha melalui reforestasi bertahap. Untuk itu KLHK mengajak seluruh masyarakat, perusahaan dan stakeholder lainnya turut serta menjaga lingkungan dengan menanam pohon.
“Hutan Pertamina UGM merupakan sebuah komitmen dan aksi kolaborasi, untuk mengendalikan perubahan iklim di Indonesia. KLHK sangat mendukung nantinya banyak stakeholders, khususnya BUMN, bisa mewujudkan aksi nyata seperti ini dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,” ujar Bambang Hendroyono.
Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) Erry Sugiharto mengatakan , Pertamina dalam upaya mewujudkan komitmen menuju Net Zero Emission (NZE) di 2060, meresmikan Hutan Pertamina-UGM . Kolaborasu dengan UGM ini dilakukan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sekaligus memberdayakan masyarakat.
Hutan Pertamina UGM ini !menjadi salah satu program hutan Pertamina dari total 267 program, dengan penanaman lebih dari empat juta pohon. Ini bisa mereduksi emisi karbon 120 ribu ton Co2eq/tahun.
Program ini juga sangat membantu masyarakat, dalam meningkatkan taraf hidup. Karena dalam pengelolaan Hutan Pertamina – UGM ini juga memberdayakan 4.783 orang. Mereka ini akan bertugas merawat pohon yang sudah ditanam, sehingga dapat tumbuh subur dan mampu melindungi bumi serta memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
“ Harapan kami program ini tetap bisa terus berkelanjutan, untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mampu mengurangi emisi gas karbon yang berbahaya dalam rangka menuju Net Zero Emission (NZE).,” jelasnya.
Erry juga berharap program ini tidak hanya dilakukan Pertamina dan UGM tetapi juga universitas maupun perusahaan dan stakeholder lainnya untuk melakukan penanaman pohon guna menjaga kelestarian lingkungan.
“Ayo segera lindungi lapisan ozon, dengan menanam berbagai pohon dan gunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan agar tidak merusak lapisan Ozon,” ajak Eryy.
Ditambahkan Erry rselain penyerapan karbon, skema agroforestri Hutan Pertamina UGM juga mendukung Desa Energi Berdikari Pertamina melalui pemenuhan kebutuhan biofuel green refinery di Cilacap. Limbah dari tanaman dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak dan pupuk kompos.
“Program ini memberdayakan 8.000 pesanggem (penggarap lahan) dari berbagai desa di area KHDTK Ngandong-Getas,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ova Emilia kehadiran Hutan Pertamina UGM menjadi upaya konservasi Keanekaragaman Hayati Pertamina untuk flora fauna endemik. Ke depannya, Hutan Pertamina UGM mampu mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan menjadi laboratorium riset dan penelitian bagi masyarakat awam, akademisi, dan peneliti.
Bagi UGM sendiri, Hutan Pertamina UGM ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi kontribusi dari universitas kepada stakeholders terkait. Jadi tugas UGM adalah memfasilitasi sekaligus menggunakan Hutan Pertamina UGM sebagai objek pembelajaran, penelitian dan pengembangan inovasi.
“Dengan skema agroforestri, tidak hanya sebagai penyerapan karbon tapi juga penghasil energi seperti biofuel yang hasilnya akan dikembalikan kepada masyarakat,” jelas Ova.
Selain Hutan Pertamina UGM, Blue Carbon Initiative masih memiliki tiga proyek lainnya, yaitu Bontang-Mahakam project, Lembata Project, dan Cenderawasih Kwatisore Project. Proyek ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan, dengan melakukan dan memelihara pohon untuk melindungi bumi.(tya)