Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Kementan Terus Perkuat Operasi Pasar, Targetkan Harga Beras Turun Sesuai HET

METROJATENG.COM, JAKARTA – Pemerintah pusat memperkuat langkah pengendalian harga beras nasional melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa stok beras nasional saat ini dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan hingga awal tahun depan.

Amran menyebutkan, pemerintah telah menyiapkan 3,8 juta ton beras, termasuk lebih dari 1 juta ton untuk operasi pasar program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang akan digelar intensif selama dua pekan ke depan.

“Harga beras nasional mulai menunjukkan penurunan. Namun, Presiden Prabowo menegaskan agar harga turun lebih cepat karena stok kita melimpah. Maka intervensi pasar dan pengawasan akan kami perkuat,” ujar Amran.

Operasi pasar akan dijalankan serentak di seluruh daerah, bersamaan dengan pengawasan distribusi beras dari tingkat distributor hingga pengecer. Pengawasan dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Polri melalui Dikrimsus, serta Perum Bulog.

Amran menegaskan pemerintah tidak akan segan menjatuhkan sanksi tegas bagi pelaku usaha yang menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET) atau tidak sesuai dengan mutu.

“Kami imbau seluruh pedagang agar menaati ketentuan HET. Jika melanggar, surat teguran akan diterbitkan, dan bila tetap diabaikan, izin usaha bisa dicabut,” tegasnya.

Dukungan dari Mendagri, Mendag, dan Kapolri

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti bahwa hasil operasi pasar sebelumnya sudah berdampak positif terhadap penurunan harga di berbagai wilayah.

“Pada Agustus lalu, harga beras naik di 233 kabupaten/kota. Sekarang hanya tersisa 59 kabupaten/kota. Ini menunjukkan intervensi pemerintah mulai efektif,” jelas Tito.

Ia juga mendorong agar operasi pasar dilakukan secara rutin melalui gerakan pangan murah dan pasar rakyat, disertai pengawasan ketat terhadap distribusi di lapangan.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan komitmen untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap stabil.

“Kami terus bersinergi dengan Bulog dan Satgas Pangan dalam menyalurkan beras SPHP serta memantau harga di pasar,” katanya.

Dari sisi penegakan hukum, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan bahwa kepolisian telah menangani 31 kasus pelanggaran terkait penjualan beras di atas HET dengan 41 tersangka yang sudah ditetapkan.

“Kami akan terus bergerak cepat bila ditemukan permainan harga dan mutu. Satgas Pangan akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan distribusi berjalan sesuai aturan,” ujarnya.

Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras 2025

Pemerintah telah menetapkan batas HET sebagai berikut:

  • Beras medium: Rp13.500/kg (Zona 1), Rp14.000/kg (Zona 2), Rp15.500/kg (Zona 3).

  • Beras premium: Rp14.900/kg (Zona 1), Rp15.400/kg (Zona 2), Rp15.800/kg (Zona 3).

Dengan langkah gabungan ini, pemerintah optimistis harga beras akan segera kembali stabil dan terjangkau bagi masyarakat.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.