Metro Jateng
Berita Jawa Tengah

Distanpan Magelang Dorong Inovasi Makanan Kekinian dari Akar Lokal

METROJATENG.COM, MAGELANG – Ketela kini tak lagi sekadar bahan pangan tradisional. Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Magelang tengah mendorong transformasi ketela menjadi produk makanan kekinian bernilai ekonomi tinggi, demi meningkatkan taraf hidup petani lokal.

Melalui program pelatihan yang akan digelar Selasa (6/5/2025), Distanpan menggandeng Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Magelang untuk melatih para petani dan ibu rumah tangga mengolah ketela menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti tepung mocaf (Modified Cassava Flour) dan berbagai varian kue modern.

“Selama ini, petani hanya menjual ketela mentah atau mengolahnya jadi makanan tradisional seperti gethuk dan lemet. Kami ingin ketela punya nilai jual lebih, bahkan bisa bersaing di pasar modern,” ujar Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas, Sekretaris Distanpan Magelang.

Tepung mocaf, yang memiliki tekstur lebih halus dan elastis, disebut memiliki peluang besar untuk masuk ke industri kuliner kekinian seperti kue tart dan bolu. Hal ini diharapkan bisa mengubah persepsi ketela dari makanan desa menjadi bahan baku premium.

Program ini menyasar beberapa desa, termasuk Wuwuharjo, Wonoroto (Windusari), Majaksingi (Borobudur), dan Ketundan (Pakis). Desa Wuwuharjo sendiri memiliki luas tanam ketela sekitar 87 hektare, serta potensi pisang mencapai hampir 92 ribu rumpun.

Kepala Desa Wuwuharjo, Akhmad Yani, menyambut baik pelatihan ini. “Harga ketela di kebun hanya sekitar Rp1.000/kg. Kalau bisa diolah jadi produk modern, tentu nilai jualnya jauh lebih tinggi. Ini sangat membantu petani kami,” ungkapnya.

Menariknya, warga Wuwuharjo juga dikenal sebagai pelopor ketahanan pangan berbasis jagung putih. Nasi jagung menjadi menu harian yang telah diwariskan secara turun-temurun, menunjukkan komitmen kuat terhadap pangan lokal.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatasi potensi krisis pangan sekaligus membuka peluang usaha baru di desa. Dari ladang ke meja makan modern, ketela kini siap naik kelas.

Comments are closed.